Masih Marak Pelajar Tawuran, Ini Respons Pj Wali Kota Yogyakarta

JPW meminta pihak-pihak terkait mencari akar masalah pelajar tawuran.

ANTARA
(ILUSTRASI) Spanduk seruan kepada pelajar untuk tidak melakukan aksi tawuran.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Masih maraknya kejadian tawuran yang melibatkan pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk di Kota Yogyakarta, menjadi sorotan. Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menyesalkan para pelajar terlibat tawuran.

Baca Juga

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini, suatu aktivitas yang tidak terpuji oleh anak-anak di sekolah menengah atas maupun di kejuruan,” kata Singgih di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (20/5/2024).

Singgih mengatakan, selain tidak terpuji, tawuran pelajar ini dapat mencoreng citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan. Menurut dia, tawuran pelajar juga mengganggu situasi Kota Yogyakarta yang terbilang kondusif. “Kota Yogyakarta sudah adem ayem dan tenteram, ini malah terjadi seperti ini (tawuran),” katanya.

Menurut Singgih, perlu adanya evaluasi bersama untuk mencari solusi terkait persoalan tawuran yang melibatkan pelajar. Baik pihak sekolah, orang tua, masyarakat, pemerintah, juga pihak-pihak terkait lainnya, termasuk kepolisian dan petugas keamanan lingkungan.

“Saya mengapresiasi kepolisian juga bergerak cepat untuk mengantisipasi meluasnya (aksi tawuran). Tidak hanya sehari, tapi dua hari kemarin kepolisian, Polresta (Yogyakarta), sudah sangat aktif, termasuk Satpol PP ikut menangani hal ini. Saya berharap ini (tawuran pelajar) tidak terjadi lagi,” kata dia.

Kepala Divisi Humas Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba, mengatakan, tawuran pelajar dapat merugikan banyak pihak, termasuk sekolah, serta citra Yogyakarta sebagai kota pelajar. “Dan membuat resah masyarakat Yogyakarta saat melakukan aktivitas,” katanya. 

Kamba pun meminta para pihak terkait mencari solusi atas tawuran pelajar itu. Seperti Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, pihak sekolah, dan pihak kepolisian. “Pihak terkait harus segera bertemu untuk mencari akar masalah dan mencari solusi bersama agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali,” kata Kamba.

 
Berita Terpopuler