BREAKING NEWS: Presiden Iran Ebrahim Raisi Terkonfirmasi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Kematian Ebrahim Raisi dikonfirmasi Wakil Presiden Mohsen Mansouri.

EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Sebuah bilboard bergambar Presiden Iran Ebrahim Raisi di Karachi, Pakistan. (ilustrasi)
Rep: Lintar Satria Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pejabat pemerintah Iran mengatakan Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan. Hal ini disampaikan usai tim pencari menemukan puing-puing helikopter di provinsi Azerbaijan Timur.

Baca Juga

"Presiden Raisi, menteri luar negeri dan semua menumpang helikopter tewas dalam kecelakaan," kata seorang pejabat senior pemerintah Iran yang tidak bersedia disebutkan namanya, Senin (20/5/2024).

Kematian Raisi kemudian dikonfirmasi Wakil Presiden Mohsen Mansouri lewat pernyataan di media sosialnya. Kantor berita Iran, Mehr pun mengonfirmasi kematian Raisi dan rombongannya.

"Semua penumpang helikopter yang membawa presiden dan menteri luar negeri Iran syahid," kata kantor berita itu.

Sebelum seorang pejabat Iran mengatakan helikopter yang membawa Raisi dan Amir-Abdollahia terbakar dalam kecelakaan tersebut. Stasiun televisi pemerintah menyiarkan gambar dari lokasi jatuhnya helikopter yang menabrak puncak gunung, tapi tidak melaporkan mengenai kematian para penumpang.

Ketua Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) Pir-Hossein Kolivand mengatakan bahwa tidak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi di barat laut Iran.

“Tidak ada jejak korban selamat yang terlihat setelah lokasi jatuhnya helikopter ditemukan,” kata Kolivand pada Senin pagi dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim.

Sebelumnya menurut Kolivand, lokasi kecelakaan yang melibatkan Presiden Raisi dan sejumlah pejabat senior ditemukan usai dilakukan pencarian ekstensif selama berjam-jam di wilayah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur.

Helikopter Presiden Raisi jatuh pada Ahad (19/5/2024) sore di wilayah Varzaqan saat dirinya bersama Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan beberapa orang lainnya pulang usai menghadiri upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan.

Sebagaimana diwartakan, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) membenarkan temuan sumber panas yang terdeteksi oleh drone Turki, yang diduga puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, ungkap Kantor Berita Iran, Press TV pada Senin.

Sebelumnya, Kantor Berita Turki Anadolu memberitakan bahwa drone Akinci berhasil mendeteksi sumber panas yang diyakini berasal dari puing-puing helikopter yang membawa Raisi. Tim evakuasi Iran sudah tiba di lokasi jatuhnya helikopter, tulis laporan tersebut.

 

Kantor berita IRNA melaporkan Raisi terbang dengan helikopter produksi Amerika Serikat (AS) Bell 212. Raisi yang terpilih pada 2021 lalu menerapkan hukum moralitas yang ketat, mengawasi menindak keras pengunjuk rasa anti-pemerintah dan bersikap keras dalam perundingan nuklir dengan kekuatan-kekuatan dunia.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memberikan keputusan akhir pada kebijakan luar negeri dan program nuklir mencoba menenangkan warga dengan mengatakan tidak akan ada gangguan dalam urusan negara. Tim penyelamat menerobos badai salju dan jalur curam pegunungan untuk tiba di lokasi kecelakaan.

"Dengan ditemukannya lokasi kecelakaan, tidak ada tanda kehidupan yang terdeteksi di antara penumpang pesawat," kata kepala Bulan Sabit Merah Iran Pirhossein Kolivand.

Sebelumnya, stasiun televisi pemerintah menghentikan semua program rutin dan menayangkan doa bersama untuk Raisi. Pada Senin dini hari, stasiun televisi menunjukkan tim penyelamat yang mengenakan jaket cerah dan senter kepala, berkerumun di sekitar perangkat GPS saat melakukan pencarian di lereng gunung yang gelap gulita dengan berjalan kaki di tengah badai salju.

Beberapa negara menyatakan keprihatinannya dan menawarkan bantuan dalam penyelamatan. Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan mengenai laporan mengenai kecelakaan tersebut. Cina mengatakan mereka sangat prihatin. Uni Eropa menawarkan teknologi pemetaan satelit darurat. 

Pemimpin-pemimpin negara Asia dan Eropa menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan yang menimpa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menawarkan bantuan ke Iran. Di media sosial X, badan penanggulangan bencana dan kedaruratan Turki mengatakan mengirim 32 anggota tim pencari dan penyelamat ke Iran.

Dikutip dari Washington Post, Senin (20/5/2024) badan penanggulangan bencana Turki mengatakan Iran meminta alat bantu penglihatan malam hari dan satu helikopter penyelamat. Badan tersebut mengatakan tim pencari dan penyelamat Turki bersiaga.

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani yang pemerintahnya dekat dengan Teheran memerintahkan Kementerian Dalam Negeri turut membantu pencarian. Ia juga meminta Masyarakat Bulan Sabit Merah Irak memberikan bantuan.

Di media sosial X, komisioner penanggulangan krisis Uni Eropa, Janez Lenarcic mengatakan Uni Eropa menggunakan teknologi pemetaan lewat satelit di lokasi kecelakaan. Di media sosial pemimpin Azerbaijan dan Armenia mengatakan mereka siap membantu Iran.

“Doa kami kepada Allah SWT menyertai Presiden Ebrahim Raisi dan delegasi yang menyertainya,” kata Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di X.

“Sebagai negara tetangga, sahabat, dan saudara, Republik Azerbaijan siap menawarkan bantuan apa pun yang diperlukan.”

Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan di X  mereka juga akan berdoa untuk Raisi. “Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Iran di saat-saat sulit ini,” kata Modi dalam unggahannya.

Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan keprihatinan atas jatuhnya helikopter Raisi. "Pemerintah Indonesia mengikuti dengan penuh keprihatinan musibah yang menimpa helikopter yang membawa Presiden Iran, Y.M Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Y.M Hossein Amir-Abdollahian, dan para delegasi yang menyertainya," kata kementerian dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X.

"Teriring doa kami bagi mereka dan seluruh rakyat Iran," tambah Kementerian Luar Negeri RI.

 
Berita Terpopuler