SMKN 3 Yogyakarta Berulang Kali Diserang, Pernah Dilempari Bom Molotov  

JPW meminta polisi segera menangkap gerombolan yang melempari SMKN 3 Yogya.

Republika/ Wihdan
Kepala Divisi Humas Jogja Police Watch (JPW) Baharuddin Kamba.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Jogja Police Watch (JPW) menyebut penyerangan ke SMK Negeri (SMKN) 3 Yogyakarta pada Kamis (16/5/2024) bukanlah kejadian yang pertama kali. Sekolah tersebut pernah beberapa kali menjadi sasaran penyerangan.

Baca Juga

Kepala Divisi Humas JPW Baharuddin Kamba mengatakan, pada Mei 2013, area pos jaga SMKN 3 Yogyakarta pernah dilempari bom molotov oleh sekelompok remaja. Akibat serangan itu, seorang anggota kepolisian mengalami luka bakar di tangan kiri karena terkena percikan api. Penjaga sekolah juga dilaporkan terluka.

“Ada empat orang ditetapkan sebagai tersangka. Motif dari peristiwa pelemparan bom molotov diduga karena dendam lama antar-geng motor,” kata Kamba, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Jumat (17/5/2024).

Penyerangan terhadap SMKN 3 Yogyakarta kembali terjadi pada September 2015. Kamba mengatakan, dilaporkan ada dua orang tak dikenal yang melemparkan bom molotov ke arah pos jaga SMKN 3 Yogyakarta. Tindakan itu dikabarkan membuat pintu bangunan sekolah hangus.

“Saat itu, Polresta Yogyakarta menangkap puluhan remaja yang diduga terlibat aksi pelemparan bom molotov di SMKN 3 Yogyakarta,” kata Kamba.

SMKN 3 Yogyakarta kembali mendapat serangan pada Kamis (16/5/2024). Gerombolan remaja dilaporkan melemparkan botol minuman keras (miras) dan petasan ke area SMKN 3 Yogyakarta. “Kali ini halaman SMKN 3 Yogyakarta diduga dilempari petasan oleh sejumlah orang tidak dikenal yang menggunakan sejumlah sepeda motor,” kata Kamba.

Kamba mengatakan, peristiwa itu menambah daftar aksi teror terhadap SMKN 3 Yogyakarta. JPW mendesak kepolisian segera menangkap pelaku dan mengungkap motif dari penyerangan atau  pelemparan tersebut.

Menurut Kepala Seksi Humas Polresta Yogyakarta AKP Sujarwo, pelemparan SMKN 3 Yogyakarta oleh gerombolan remaja terjadi pada Kamis (16/5/2024) siang. Ia menyebut sebagian remaja dari gerombolan itu menggunakan seragam putih abu, sehingga diduga merupakan pelajar tingkat SMA.

Sujarwo mengatakan, polisi masih berupaya mengidentifikasi gerombolan remaja itu. “Siapa kelompok yang melakukan provokasi tersebut masih dilakukan pengejaran oleh aparat kepolisian Polresta Yogya,” kata Sujarwo.

 

 
Berita Terpopuler