Cerita Como 1907 yang Tiba-Tiba Meroket di Tangan Orang Terkaya Indonesia Asal Jawa Tengah

Grup usaha milik orang Indonesia ini cuma butuh 4 tahun memoles Como 1907.

Laman X Como
Suasana ruang ganti Como 1907 seusai merayakan keberhasilan lolos ke kompetisi Serie A.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, COMO -- Pada 10 Mei 2024, Como 1907 kembali ke Serie A. Setelah 21 tahun berdinamika, I Lariani akhirnya balik lagi ke kasta tertinggi Liga Italia.

Baca Juga

Skuad polesaan Osian Roberts finis di peringkat kedua Serie B musim 2023/24. Sebuah pencapaian berkelas untuk klub milik pengusaha Indonesia, Djarum Group itu. Grup ini milik taipan asal Kudus, Jawa Tengah, dua bersaudara Bambang dan Rudi Hartono. Pada edisi 2024/25, para pemain mereka bakal bertanding melawan tim-tim tradisional seperti Juventus, AC Milan, Inter Milan, AS Roma, Lazio, Fiorentina, dan sebagainya.

Sebelum menuju musim depan, perlu dilihat bagaimana perjalanan Como 1907 dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, I Voltiani sempat tenggelam. Klub tersebut mengalami kebangkrutan.

Lalu pada 2019, Como naik ke Serie D. Dari level amatir, I Lariani kembali ke profesional. Namun kastanya masih sangat rendah. Pada April di  tahun yang sama, tim asal Italia Utara itu resmi dimiliki Djarum Group, melalui perusahaan SENT Entertainment. 

Pada akhir musim 2018/19, Como menjuarai Serie D. Artinya mereka promosi ke Serie C di musim 2019/20. Setahun berselang, I Biancoblu membuat kejutan.

Klub tersebut menjuarai Serie C musim 2020/21. Otomatis  Como naik kelas. Tantangan lebih berat di Serie B Sejak musim 2021/22.

Pada saat yang sama, kehadiran Djarum Group di saat-saat krusial semakin terasa dampak positifnya. Perusahaan milik Hartono bersaudara itu menyelamatkan keuangan Como, sekaligus memasang fondasi kebangkitan. 

Rupanya, butuh tiga musim bagi Como untuk naik ke level tertinggi. Sebelumnya, I Lariani berkutat di papan tengah. Kedatangan Osian Roberts pada Desember 2023 turut mengangkat performa tim.

Bersama Roberts, Como meraih 12 kemenangan dari 21 laga. I Voltiani hanya  merasakan tiga kekalahan. Kemudian enam duel lainnya berkesudahan imbang.

Pada akhirnya, di tempat inilah Como sekarang berada. Serie A. Penantian panjang terbayar lunas.

"Ini emosi yang bahkan tidak dapat saya gambarkan. Saya tertidur setiap malam, sambil memikirkan momen ini," kata kapten Como, Alessandro Bellemo, dikutip dari Football Italia.

Legenda sepak bola dunia, Thierry Henry salah satu pemegang saham  Como 1907. Sama seperti Bellemo, Henry tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Ia merasa, para pemain pantas mendapat pujian.

Sebuah perjuangan tak kenal lelah. Hasilnya terbayar lunas. Ia menyaksikan  langsung para penggawa I Lariani berpesta di Stadion Giuseppe Sinigaglia.

"Saya di sini untuk mendukung klub karena ini sangat penting, tetapi ada banyak orang yang telah bekerja keras sehingga klub mencapai posisi saat ini," ujar Henry, dikutip dari Football  Italia.

Menarik dinantikan bagaimana sepak terjang Como di Serie A musim 2024/25. Penikmat sepak bola Indonesia berharap ada bintang Garuda yang bisa memperkuat klub tersebut di masa depan.

 
Berita Terpopuler