Mengapa Rem Blong pada Kendaraan Bisa Terjadi? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya



Jika terlanjur menggunakan kendaraan yang rem blong, ada 6 hal yang harus dilakukan.

www.freepik.com
Seseorang mengemudikan mobil (ilustrasi). Ada beberapa penyebab rem blong pada kendaraan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rem blong pada kendaraan bisa menjadi ancaman serius bagi keselamatan berkendara. Sayangnya, tak semua pengendara mampu mengenali tanda-tanda rem blong serta cara mengatasinya.



Baca Juga

Kecelakaan akibat rem blong bisa berujung pada situasi yang fatal. Menurut ACE Mechanics, rem blong pada kendaraan bisa disebabkan oleh beragam faktor. Berikut ini adalah tujuh penyebab rem blong yang paling umum:



1. Kelalaian pemilik kendaraan

Rem, seperti bagian lain pada kendaraan, memiliki masa penggunaan yang perlu dicek secara berkala. Bila rem sudah dalam kondisi usang, pemilik perlu mengganti dengan rem baru.


2. Brake pad atau kampas rem kepanasan

Kondisi ini bisa terjadi bila kampas rem digunakan secara berlebihan dan menjadi keras atau rapuh. Pengerasan ini dapat menurunkan kemampuan pad untuk mencengkram cakram rotor roda dengan optimal.


3. Rotor disk atau cakram rotor mengalami kerusakan

Rotor disk sebaiknya dihaluskan atau diperbaiki setiap kali kampas rem diganti.


4. Kebocoran cairan hidraulik

5. Berkendara melewati lumpur atau air

Paparan lumpur atau air bisa "melubrikasi" kampas rem dan cakram rotor.

6. Hilangnya tekanan cairan rem hidrolik

7. Muatan kendaraan jauh melebihi kapasitas sehingga sistem pengereman rusak

Untuk mencegah terjadinya rem blong, Heart Auto Care memberikan beberapa saran bagi pengendara atau pemilik kendaraan. Salah satunya adalah mengenali tanda-tanda rem telah usang, seperti ada suara grinding saat mengerem hingga tanda peringatan yang menyala pada dashboard.



Hal lain yang juga perlu dilakukan adalah mengecek brake fluid atau minyak rem secara rutin. Pastikan minyak rem selalu dalam level yang tepat. Minyak rem yang rendah bisa menjadi tanda bahwa ada kebocoran pada sistem pengereman.



Beberapa hal lain yang juga perlu dilakukan adalah memeriksa kampas rem secara berkala, menyervis rem secara rutin, serta menggunakan suku cadang rem yang berkualitas prima. Hal lain yang tak kalah penting adalah menjaga kebiasaan berkendara.

Menurut Heart Auto Care melalui laman resminya, pengendara sebaiknya menghindari beberapa kebiasaan saat menyetir bila ingin terhindar dari risiko rem blong. Kebiasaan tersebut adalah berhenti mendadak, mengerem dengan keras, serta berkendara dengan kecepatan yang berlebihan.



Terlanjur mengalami rem blong...lanjutkan membaca>>

 

Bila terlanjur mengalami rem blong saat berkendara, ada enam hal yang perlu dilakukan oleh pengendara. Berikut ini adalah keenam hal tersebut, seperti dilansir Times of India:

1. Nyalakan lampu hazard

2. Angkat kaki dari akselerator atau pedal gas dan injak pedal rem berulang kali dengan cepat untuk menciptakan tekanan residual di sistem pengereman dan membantu memperlambat laju kendaraan.


3. Ubah gigi bila rem tidak bekerja, pindahkan ke gigi yang lebih rendah untuk membantu memperlambat laju kendaraan.


4. Coba gunakan rem parkir dengan lembut untuk memperlambat laju kendaraan melalui roda belakang. Hindari penggunaan rem parkir terlalu cepat atau keras karena bisa membuat kendaraan sulit terkendali.

5. Bila rem gagal, coba arahkan kendaraan ke sisi kiri jalan dengan hati-hati.


6. Jangan matikan kendaraan sebelum kendaraan benar-benar berhenti. Bila kendaraan dimatikan, setir tidak akan berfungsi dan kendaraan semakin sulit dikendalikan. 

 
Berita Terpopuler