Media: Suriah Gagalkan Serangan Israel Jelang Fajar di Pedesaan Damaskus

Pertahanan udara tentara Suriah merespons agresi rudal Israel.

AP Photo/Omar Sanadiki
Layanan darurat bekerja di gedung yang hancur akibat serangan udara di Damaskus, Suriah, Senin, 1 April 2024. Serangan udara Israel telah menghancurkan bagian konsuler kedutaan Iran di Damaskus, menewaskan atau melukai semua orang di dalamnya, kata media pemerintah Suriah pada Senin.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sistem pertahanan udara Suriah menggagalkan serangan Israel menjelang fajar di wilayah pedesaan Damaskus pada Kamis (9/5/2024), menurut laporan Kantor Berita Arab Suriah (SANA).

“Sekitar pukul 03.20 (waktu setempat, atau 07.20 WIB) fajar hari ini, Israel melancarkan serangan udara dari arah Golan Suriah yang diduduki, menargetkan satu bangunan di pedesaan Damaskus,” demikian laporan SANA yang mengutip sumber militer Suriah.

Sumber militer tersebut menambahkan, pertahanan udara tentara Suriah merespons agresi rudal Israel dan menembak jatuh beberapa di antaranya. Kantor berita tersebut mencatat bahwa kerugian hanya terbatas pada kerugian materiil.

Belum ada komentar langsung dari Israel mengenai serangan tersebut. Israel pada waktu tertentu melakukan serangan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran, dan pos-pos militer milik tentara di Suriah sejak perang saudara dimulai pada 2011.

Di sisi lain, pada Senin, pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di Rafah timur, sebuah langkah yang secara luas dipandang sebagai awal dari serangan Israel yang telah lama dikhawatirkan terhadap kota tersebut, yang merupakan rumah bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina.

Kemudian pada Selasa, pasukan Israel menguasai penyeberangan perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir, menutupnya untuk semua lalu lintas.

Tentara Israel mengatakan brigade lapis baja 401 mengambil kendali operasional penyeberangan Rafah dari sisi Palestina. Israel menggempur Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sementara itu hampir 34.800 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan 78.100 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler