VINA: Sebelum 7 Hari, Peristiwa Kriminal Sadis yang Diangkat ke Layar Lebar

Film Vina mendapatkan dukungan penuh dari keluarga.

Antara
Para pemeran film Vina: Sebelum 7 Hari menghadiri acara pemutaran perdana film di Jakarta pada Senin (6/7/2024).
Rep: Rahma Sulistya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisa dibilang, Indonesia tidak cukup sering mengangkat sebuah peristiwa kriminal ke layar lebar. Namun sebuah film produksi Dee Company VINA: Sebelum 7 Hari yang tayang 8 Mei 2024, mengangkat alur cerita dari peristiwa kriminal sadis.

Baca Juga

Beberapa film mungkin ada yang diangkat dari kisah nyata, tetapi VINA: Sebelum 7 Hari benar-benar mengikuti kronologi peristiwa aslinya. Hanya saja ada sedikit dramatisasi yang ditampilkan, agar cerita lebih sampai ke hati penonton.

“Film ini dibuat atas restu keluarga, saya sangat berterima kasih atas kepercayaan keluarga Vina pada Dee Company. Dari sebelum menulis skenario, syuting, sampai kemarin ke launching trailer keluarga Vina memberikan dukungan penuh,” ujar Produser dan CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani.

Film VINA: Sebelum 7 Hari menceritakan jenazah almarhumah Vina (Nayla Purnama) yang ditemukan di flyover Cirebon, Jawa Barat, dianggap mengalami kecelakaan motor tunggal. Nenek Vina (Lydia Kandou) curiga, karena tubuh Vina remuk tak wajar namun tak punya cukup bukti untuk menolak berita acara polisi.

Vina merasuki tubuh sahabatnya Linda (Gisellma Firmansyah), karena seringkali dikatakan bahwa arwah hanya punya waktu sebelum tujuh hari usai kematiannya, untuk menyelesaikan sesuatu yang belum selesai di dunia. Film ini mendapat dukungan penuh dari keluarga Vina untuk memberikan gambaran korban geng motor di Cirebon.

Sejak film dimulai, peristiwa yang pernah ramai diberitakan pada 2016, sudah digambarkan sesuai kronologi polisi yang terungkap. Vina telah membuat sakit hati kepala geng motor Cirebon, bernama Egi, di mana ia merupakan anak seorang polisi. Egi menyukai Vina, namun Vina menolak secara baik-baik.

Tak terima, Egi mencoba menyapa dengan tidak sopan, hingga membuat Vina terpaksa meludahinya. Hal ini yang memantik Egi merencanakan aksi biadabnya bersama 10 anggota geng motor lainnya. Bagi penonton perempuan, film ini akan terasa sangat mengganggu psikis karena akan dibuat merasakan apa yang dialami Vina.

Sutradara berhasil....

 

 

 

Sutradara Anggy Umbara beserta seluruh tim produksi berhasil membuat gambaran bengis yang dilakukan para pelaku, di mana tiga pelaku termasuk Egi masih buron sampai sekarang. Setelah film habis, jangan dulu beranjak karena rekaman suara asli Linda yang dirasuki arwah Vina akan diputarkan.

Mengingat usia dan jarak, keluarga tidak hadir di premiere. “Jadi keluarga kan ada kakek, ayah, ibu, dan kakak-kakaknya yang selalu datang bersama ke Jakarta. Setelah film tayang kami yang akan ke Cirebon, gantian menemani keluarga menonton film VINA: Sebelum 7 Hari,” ucap Dheeraj.

Dukungan keluarga juga membantu pemain masuk ke karakter masing-masing. Nayla Purnama sangat menjiwai karakter Vina yang dimainkannya. “Usianya kan sama ya, 16 tahun. Jadi saya berusaha sedekat mungkin dengan karakter Vina seperti yang diceritakan keluarganya,” kata dia yang memang memiliki wajah hampir mirip dengan Vina.

Lidya Kandou menegaskan, bullying, apapun bentuknya tentu harus dilawan karena dampaknya bukan cuma untuk korban, tapi bisa ke sahabat dan keluarga korban. “Yang bahkan bertahun-tahun pun belum selesai sakitnya,” kata dia lagi.

 

Tetapi apakah bullying memang harus dilawan? Karena ketika sudah di tahap parah, ternyata bullying tidak bisa dilawan. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasai bullying ini? Sekecil apapun bullying, sebaiknya ajarkan anak untuk selalu bercerita apapun yang dialaminya selama seharian penuh, dan mulai awasi anak dengan ketat jika mereka bercerita mengalami bullying. Jangan remehkan.

 
Berita Terpopuler