Israel Serang Rafah, KNPR Ajak Umat Islam Membersamai Palestina

KNRP juga mendorong pemerintah agar bertindak dan mengambil peran.

EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Anak-anak berkumpul di bioskop darurat yang didirikan di antara tenda-tenda kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 28 April 2024.
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel yang sedang menjajah Palestina semakin mengabaikan hukum internasional dan semakin tidak berprikemanusiaan. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu berjanji akan menyerang kota Rafah di Gaza Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Suhartono mengajak umat Islam membersamai mereka yang di Gaza khususnya dan di Palestina umumnya. Membersamai dalam doa dan aksi nyata.

"Apapun bentuknya kita harus ambil peran dan berpartisipasi bahkan berkontribusi total untuk mereka yang terzalimi dan tertindas," kata Suhartono kepada Republika, Jumat (3/5/2024)

Suhartono menyampaikan KNRP juga mendorong pemerintah agar bertindak dan mengambil peran, dalam menghentikan invasi Israel ke Rafah. Sebab invasi Israel itu akan mengancam nyawa 1,5 juta pengungsi yang berada di kota Rafah.

KNRP juga mengajak menggalang dan meningkatkan bantuan kemanusiaan seperti makanan, minuman dan bantuan medis untuk Gaza. Karena bantuan yang masuk sangat terbatas, ditambah dengan kondisi buruk berupa gelombang panas, menyebarnya penyakit akibat meluapnya air limbah dan sampah, serta kondisi air yang tidak layak minum.

"Mari lebih masif lagi dalam menyebarkan pemberitaan kepada umat, terkait kondisi terkini di Jalur Gaza. Termasuk dalam mimbar-mimbar masjid dan forum kemasyarakatan," ujar Suhartono.

Suhartono mengajak umat Islam mengabarkan bahwa agresi Israel ke Jalur Gaza belum berakhir, dan pembantaian masih berlanjut. Memasuki hari ke 210 pada Jumat (3/5/2024). Jumlah korban meninggal 34.596 orang dan korban luka 77.816 orang.

Sehubungan dengan itu, KNRP juga mengajak mengawal Tanah Air, bangsa dan konstitusi negara Indonesia dari berbagai upaya dan lobi Israel, termasuk diantaranya normalisasi hubungan atau membuka perwakilan diplomatik.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler