PVMBG Belum Cabut Peringatan Tsunami Terkait Erupsi Gunung Ruang

Tsunami berpotensi terjadi akibat runtuhnya material Gunung Ruang ke laut.

National Search and Rescue Agency via AP
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024). Status Gunung Ruang kembali naik menjadi Awas pada Selasa (30/4/2024).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyerukan agar penduduk sekitar Pulau Ruang mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul kapan saja akibat aktivitas erupsi Gunung Ruang. Gunung api di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara itu kembali menunjukkan peningkatan aktivitas sejak Selasa (30/4/2024) dini hari.

"Sampai saat ini belum kami cabut potensi kemungkinan terjadi tsunami akibat runtuhnya atau masuknya material Gunung Ruang ke dalam laut," kata Penyelidik Bumi Madya Hetty Triastuty dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Hetty menuturkan, peringatan tsunami juga pernah dikeluarkan oleh PVMBG ketika Gunung Ruang naik status menjadi awas pasca erupsi paroksimal pada 17 April 2024 lalu. Ketika tingkat aktivitas menurun menjadi level siaga pada 22 April 2024, PVMBG mencabut peringatan bahaya tsunami tersebut.

"Sebelumnya, waktu level siaga kami sudah hilangkan (peringatan tsunami), tetapi semalam saat kami meningkatkan aktivitas itu dimasukkan kembali," kata Hetty.

Dalam status level awas yang kini tersemat di Gunung Ruang, PVMBG merekomendasikan penduduk untuk tidak memasuki wilayah radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Penduduk yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam jarak rekomendasi agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tujuh kilometer.

Bahaya utama erupsi Gunung Ruang saat ini adalah awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau. Sedangkan, bahaya terhadap pulau yang berdekatan dapat berupa jatuhan bom vulkanik, lapili, dan abu yang mungkin masih panas.

"Bahaya lahar terbatas di Pulau Ruang saja," kata Hetty.

Penutupan bandara ...

PT Angkasa Pura I memperpanjang penutupan Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado hingga hari Rabu (1/5/2024) pukul 12.00 Wita. Kebijakan itu dikeluarkan menyusul semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Baca Juga

"Kami telah memperpanjang penutupan Bandara Samrat hingga besok siang," kata GM Bandara Samrat Maya Damayanti, di Manado, Selasa (30/4/2024).

Sementara itu, aktivitas penerbangan di Bandar Udara (Bandara) Djalaluddin di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, juga ditutup sementara pada Selasa hingga pukul 16.00 Wita. Penutupan sementara tersebut dilakukan sesuai hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara yang berdampak hingga ke Bandara Djalaluddin.

"Karena terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo dinyatakan ditutup hari ini, tanggal 30 April 2024, mulai pukul 10.00 Wita sampai dengan 16.00 Wita," ucap Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani, Selasa (30/4/2024).

Dampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang saat ini telah meluas hingga ruang udara Bandara Djalaluddin Gorontalo, lanjut Joko, mengganggu keselamatan penerbangan di wilayah Provinsi Gorontalo. Sampai saat ini, pihak Bandara Djalaluddin Gorontalo beserta pemangku kebijakan terkait, termasuk Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, GM Airnav Manado, dan Pelayanan Informasi Aeronautika Manado, terus melakukan koordinasi secara berkala.

 
Berita Terpopuler