Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebar hingga ke Gorontalo.

AP
Gunung Ruang terlihat saat letusan dari pulau Tagulandang, Indonesia, Kamis, (18/4/2024). Abu vulkanis dari erupsi Gunung Ruang membuat penerbangan tidak mungkin dilakukan pada Selasa (30/4/2024).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN GORONTALO -- Aktivitas penerbangan di Bandar Udara (Bandara) Djalaluddin di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, ditutup sementara pada Selasa hingga pukul 16.00 Wita. Penutupan sementara tersebut dilakukan sesuai hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara yang berdampak hingga ke Bandara Djalaluddin.

"Karena terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo dinyatakan ditutup hari ini, tanggal 30 April 2024, mulai pukul 10.00 Wita sampai dengan 16.00 Wita," ucap Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani, Selasa (30/4/2024).

Dampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang saat ini telah meluas hingga ruang udara Bandara Djalaluddin Gorontalo, lanjut Joko, mengganggu keselamatan penerbangan di wilayah Provinsi Gorontalo. Sampai saat ini, pihak Bandara Djalaluddin Gorontalo beserta pemangku kebijakan terkait, termasuk Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, GM Airnav Manado, dan Pelayanan Informasi Aeronautika Manado, terus melakukan koordinasi secara berkala.

Baca Juga

Hal itu dilakukan untuk mengevaluasi perkembangan dampak abu vulkanik Gunung Ruang terhadap wilayah Provinsi Gorontalo untuk menentukan perpanjangan maupun pencabutan Notice To Airmen (Notam) tersebut.

"Perkembangan informasi terkait penutupan sementara Bandara Djalaluddin Gorontalo akan disampaikan secara berkala melalui media sosial resmi Bandara," kata Joko.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya kenaikan aktivitas vulkanis dan kegempaan yang terjadi pada Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan pihaknya telah menaikkan status Gunung Ruang dari level III atau Siaga menjadi level IV atau Awas pada 30 April 2024, pukul 01.30 WITA.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ruang agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang," kata Hendra dalam laporan yang diterima di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Pada 1 sampai 28 April 2024, jumlah kegempaan tercatat sebanyak enam kali gempa letusan, 15 kali gempa guguran, satu kali gempa tremor, satu kali gempa tremor nonharmonik, dan tiga kali gempa tremor menerus. Kemudian, tercatat pula ada 2.057 kali gempa vulkanik dalam, 1.018 kali gempa vulkanik dangkal, 32 kali gempa tektonik lokal, dan 195 kali gempa tektonik jauh, serta gempa terasa sebanyak tujuh kali dengan skala I MMI.

Sedangkan jumlah kegempaan yang tercatat melalui stasiun seismik sepanjang 29 April 2024, pukul 00.00 sampai 24.00 WITA, sebanyak 15 kali gempa guguran, 237 kali gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 25 kali gempa tektonik lokal, dan enam kali gempa tektonik jauh. Dalam status level IV itu penduduk yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius enam kilometer.

Penduduk di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, diserukan agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut. Hendra menyebut tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.

"Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan," kata Hendra.

 
Berita Terpopuler