Biaya UKT Unsoed Dianggap 'Menjebak', Pengamat: Sosialisasi Seharusnya Sebelum SNBP

Unsoed didesak menurunkan biaya UKT untuk mahasiswa yang diterima dari jalur SNBP.

republika.co.id
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah. Kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) Unsoed dinilai mendadak dan terlampau tinggi.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Rabu (24/4/2024), pengguna media sosial X ramai membahas keluhan yang diduga berasal dari para calon mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah soal kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sejumlah akun melampiaskan kekecewaannya karena tak sanggup membayar UKT setelah dirinya, anak, atau temannya diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

"ORANG GILAAAA TEMEN GW DAPET UKT 25 JUTA UNSOED YG BENER AJA ANJIR???#TurunkanUKTUnsoed," tulis @meht***, dikutip Kamis (25/4/2024).

Akun tersebut menunjukan UKT untuk jurusan Farmasi. Ada pula yang memperlihatkan tabel kenaikan UKT Kedokteran Unsoed yang naik empat kali lipat dibandingkan 2023.

"PTN! unsoed kok kamu berubah sih," tulis akun yang menunjukan tabel tersebut.

"Ya Allah anak gw dpt UKT 6jt..di UNES ngelus dada..ini 10jt ke atas..ngeriiii," tulis warganet.

Baca Juga

"UNSOED NGEJEBAK BGT SIH, DIA NAIKIN UKT DISAAT ADA PERATURAN BARU 2024 (GABISA DAFTAR SANA SINI SETELAH KETERIMA SNBP). KEK ORG JD TERPAKSA GA SI BUAT BAYAR?! DIKIRA YG KULIAH CM ORG KAYA DOANG? GMN PENDIDIKAN  INDONESIA MAU MAJU KLO BIAYANYA AJA DIPERSULIT!!," kata @kakigu****.

"Lemes banget, unsoed ukt nya kenapa??? dua digit... duit darimana," kata warganet lainnya.

Mengomentari keluhan tersebut, pengamat pendidikan Muhammad Amin mempertanyakan sosialisasi kenaikan UKT. Ia berpendapat, semestinya sosialisasi dilakukan sebelum pendaftaran SNBP agar tidak terkesan menjebak.

"Baiknya Unsoed mesosialisasikan dahulu sebelum SNBP dimulai. Jadi bukan seperti jebakan kondisi ini," kata Amin saat dihubungi, Kamis.

Amin mengatakan, anak-anak calon mahasiswa sudah memilih kampus lewat SNBP karena dianggap sebagai jalur yang paling murah dan mudah. Namun, ternyata mereka kini mengalami kendala pembayaran.

Menurut Amin, boleh jadi nantinya ada mekanisme pengajuan keringanan UKT. Akan tetapi, tetap saja hal ini seharusnya diinformasikan sejak jauh-jauh hari sebelum proses pemilihan jurusan SNBP. 

Kalau kondisinya seperti ini, menurut Amin, anak-anak calon mahasiswa jadi serbasalah. Sebab, setelah diterima, maka akun mereka sudah terkunci seterusnya.

"Anak yang sudah diterima lewat jalur SNBP tidak bisa lagi masuk PTN lewat jalur apa pun," kata dia.

Terkait wajar atau tidaknya kenaikan UKT Unsoed, Amin menilai Unsoed kemungkinan sedang memerlukan banyak dana karena termasuk Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH. Amin melihat kecil kemungkinan kampus berani membuat kebijakan tanpa didasari undang-undang.

"Tinggal sosialisasinya itu yang akan disorot," kata dia.

Senada, Mutia Wisnu, yang berpengalaman mendampingi komunitas orang tua dengan anak-anak kelas 12 dari berbagai sekolah di Indonesia untuk persiapan masuk perguruan tinggi negeri (PTN), juga menyoroti sosialisasi dari pihak kampus. Dia belum mengetahui pasti apakah UKT Unsoed 2024 sudah disosialisasikan terlebih dulu sebelum SNPB.

Secara umum, lanjut Mutia, SNBP sifatnya mengunci. Artinya, siswa yang lulus SNBP harus mengambilnya dan tidak bisa menjajal Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

"Jadi, UKT 2024, khususnya untuk jalur SNBP, harusnya sudah disosialisasikan oleh PTN sebelum pendaftaran SNBP," kata Mutia.

Jika sudah ada sosialisasi sebelumnya, menurut Mutia, para siswa dan orang tua setidaknya bisa mengukur diri untuk memilih PTN tertentu ketika mengikuti SNBP. Ia menyebut, bukan kemampuan akademis anak saja yang jadi pertimbangan, tapi juga dari ekonomi keluarga.

 
Berita Terpopuler