Keterlibatan V BTS dalam Video Propaganda Militer Bikin Penggemar Terbelah

CAPTAIN KOREA V sempat menjadi trending di media sosial.

Tangkapan layar
Deretan foto yang dibagikan warganet di media sosial memperlihatkan V BTS dalam seragam militer. V BTS terlibat dalam video promosi militer Korea Selatan.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Partisipasi anggota BTS, V, dalam sebuah video promosi militer baru-baru ini telah memicu reaksi yang sangat beragam di kalangan penggemar yang dikenal sebagai Army. Video tersebut menunjukkan V dalam balutan seragam militer hitam, yang hanya dikenakan oleh pasukan khusus.

Video menunjukkan keahlian senjata api dan ketepatan tembakan V BTS. Sementara sebagian besar Army merasa bangga dan antusias melihat V dalam balutan seragam tersebut, ada juga yang kecewa dan menganggapnya sebagai "propaganda militer".

Sebagian Army menunjukkan kebanggaan mereka dengan membuat tagar "CAPTAIN KOREA V" menjadi trending di media sosial. Sementara itu, yang lain merasa terganggu dengan penggunaan selebritas dalam propaganda militer.

Baca Juga

Beberapa bahkan mengungkapkan kekhawatiran bahwa V mungkin merasa terpaksa untuk berpartisipasi dalam video tersebut karena statusnya sebagai selebritas. Namun, ada juga Army yang membela partisipasi V, dengan menunjukkan bahwa setiap orang memiliki keyakinan pribadinya masing-masing.

Sebagian Army juga merasa terganggu dengan keterlibatan V dalam propaganda militer, terutama karena mereka mengidentifikasi diri sebagai antiperang atau pasifis. Mereka menunjukkan bahwa partisipasi ini tidak selaras dengan nilai-nilai yang dipromosikan oleh BTS dalam kampanye "Love Myself" dengan UNICEF, yang menyerukan berakhirnya kekerasan.

Namun, ada penggemar yang mengingatkan bahwa wajib militer adalah bagian dari kewajiban sebagai warga negara Korea Selatan, sehingga setiap anggota BTS mungkin memiliki pandangan dan pengalaman yang berbeda. Beberapa penggemar juga menempatkan topik tersebut dalam konteks budaya, dengan mengingatkan bahwa propaganda militer, termasuk melibatkan selebritas, umum dilakukan untuk mendongkrak semangat di negara yang secara teknis masih berada dalam situasi perang.

Meskipun demikian, banyak warganet setuju bahwa penggunaan selebritas untuk propaganda militer bisa berbahaya karena pengaruh mereka terhadap penggemar dan masyarakat pada umumnya.

"Korea Selatan adalah negara yang sedang berperang dan warga negara kita dilahirkan dengan kewajiban untuk pergi ke wajib militer, itu adalah kewajiban sebagai warga negara sama seperti hak yang dimiliki sejak lahir. Itu sudah menjadi bagian dari budaya kita sejak kita lahir, itulah sebabnya mengapa Kementerian Pertahanan memiliki program di sekolah, universitas, dll," tulis akun @nana_layo***.

"Dengan semua diskusi tentang propaganda militer di timeline, saya pikir penting untuk dipahami bahwa sebagian besar warga Korea Selatan percaya wajib militer diperlukan karena sifat perang Korea yang sedang berlangsung. Hasilnya, pria Korea telah mengembangkan pola pikir kolektif bahwa waktu berada di militer harus menghasilkan sesuatu yang terbaik," tulis akun @silvery***.

"Apapun yang terjadi, selalu merupakan hal yang buruk jika seorang selebritas digunakan untuk propaganda pemerintah!!!," tulis akun @bbaethet***.

 
Berita Terpopuler