Pangeran Harry Cantumkan AS Sebagai Tempat Tinggal Utama

Pangeran Harry kini tinggal di California, Amerika Serikat.

EPA-EFE/JASON SZENES
Pangeran Harry dan Meghan Markle hadir di acara 2020 UN Nelson Mandela Prize di markas besar PBB di New York, AS, 18 Juli 2022. Harry-Meghan kini tinggal di AS.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry mencantumkan Amerika Serikat (AS) sebagai tempat tinggal utamanya untuk pertama kalinya sejak memutuskan hubungan dengan keluarga kerajaan Inggris pada 2020. Belum lama ini, dia memperbarui catatan lokasi rumahnya.

Menurut dokumen yang diperoleh Daily Mail, Harry menyatakan AS menjadi "negara/negara bagian baru yang biasanya dihuninya". Meskipun dokumen, yang diserahkan oleh Companies House untuk usaha perjalanan ramah lingkungan Harry, Travalyst, diajukan pada Rabu (17/4/2024), pria kelahiran tahun 1984 ini secara khusus mencantumkan "tanggal perubahan" pada 29 Juni 2023.

Dilansir Page Six, Kamis (18/4/2024), Harry dan sang istri, Meghan Markle, telah tinggal di California, AS bersama kedua anak mereka, yakni Archie dan Lilibet, selama empat tahun terakhir. Menurut Harry, kemungkinan besar mereka akan tinggal di sana untuk sementara waktu.

Saat berbicara tentang kehidupan di West Coast, Harry berpendapat itu sungguh menakjubkan. Dia menyukai hari-harinya di California.

Namun, ini mungkin bukan proses yang mudah bagi sang pangeran, yang sangat terbuka tentang penggunaan narkoba di masa lalu dalam memoarnya, Spare. Dalam buku terlaris itu, Harry mengakui bahwa dia "peminum berat", pengguna kokain, perokok ganja, dan bereksperimen dengan psikedelik.

Meskipun beberapa pakar hukum berargumentasi bahwa pengakuan Harry dapat mengakibatkan pencabutan visanya, ada pula yang berpendapat bahwa statusnya di AS tidak berisiko tinggi, kecuali dia mengalami masalah hukum lainnya.

Baca Juga

"Tanpa adanya tuntutan pidana terkait narkoba atau alkohol atau temuan apa pun dari otoritas kehakiman bahwa Pangeran Harry adalah pengguna narkoba biasa, padahal dia jelas bukan pengguna narkoba, saya tidak melihat adanya masalah dengan pengungkapan-pengungkapan dalam memoarnya mengenai eksperimen rekreasional dengan narkoba," kata pengacara imigrasi James Leonard sebelumnya kepada Page Six.

Ketidakpastian lainnya adalah apakah Harry harus melepaskan gelar kerajaannya untuk mendapatkan kewarganegaraan atau tidak. Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS) mencatat kebijakan di situs mereka yang disebut "Penolakan Gelar atau Jabatan Kebangsawanan" yang mungkin mengharuskan Duke of Sussex untuk tidak lagi dirujuk seperti itu.

"Setiap pelamar yang memiliki gelar-gelar keturunan atau jabatan-jabatan bangsawan di negara asing mana pun harus melepaskan gelar atau jabatan tersebut", sesuai dengan kebijakan tersebut, yang tercantum dalam "Sumpah Kesetiaan" kepada AS.

"Pemohon harus secara tegas melepaskan gelarnya dalam upacara publik dan USCIS harus mencatat pelepasan tersebut sebagai bagian dari proses.”"

Hal ini bisa menjadi penghalang bagi Harry, yang baru-baru ini meluncurkan situs web baru seputar riwayat kerajaannya.  Sebelumnya, Harry dan Markle secara resmi pindah dari rumah mereka di Inggris Raya (UK) pada 28 Juni 2020, tiga bulan setelah Raja Charles III mengusir mereka dari properti yang dikenal sebagai Frogmore Cottage.

Meskipun tidak jelas apakah pemilik nama Henry Charles Albert David ini meninggalkan tempat tinggalnya di Inggris akan berdampak pada semua gelarnya, dia mungkin mendapat kesempatan untuk mendiskusikan masalah ini dengan ayahnya saat mengunjungi London bulan depan.

Meskipun ada perubahan hukum, Harry menjelaskan pada Desember 2023 bahwa dia masih menganggap Inggris sebagai "rumahnya", tetapi merasa "terpaksa" untuk melarikan diri ke AS karena sejumlah masalah keamanan. Pria berusia 39 tahun ini menuturkan Inggris adalah pusat warisan anak-anaknya dan tempat yang dia ingin Archie dan Lilibet rasakan seperti di rumah sendiri seperti halnya tempat mereka tinggal saat ini di AS.

Harry mengungkapkan hal tersebut dalam pernyataan tertulis yang dibacakan di pengadilan London di tengah upaya hukumnya untuk keamanan polisi yang didanai pembayar pajak. Hanya saja, permintaannya itu kemudian ditolak.

"Hal ini tidak dapat terjadi jika kita tidak bisa menjaga mereka tetap aman ketika mereka berada di tanah Inggris," kata Harry.

Sejak itu, Harry menyatakan minatnya untuk mendapatkan kewarganegaraan Amerika.

"Kewarganegaraan Amerika adalah pemikiran yang terlintas di benak saya, namun jelas bukan sesuatu yang menjadi prioritas utama saya saat ini," kata Harry kepada Good Morning America pada Februari lalu.

 
Berita Terpopuler