IHSG Amblas Setelah Libur Lebaran, Ini Biang Keroknya

Terdapat faktor global lainnya yang membuat IHSG melemah.

Republika/Thoudy Badai
Foto pengunjung mengamati data saham di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Rep: Rahayu Subekti Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — IHSG terpantau melemah pascalibur panjang Lebaran Idul Fitri 2024 hingga 1,68 persen pada Selasa (16/4/2024) sore. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy mengatakan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan pergerakan IHSG tersebut. 

Baca Juga

“Terjadinya peningkatan tensi politik antara negara-negara Timur Tengah pascaserangan lebih dari 300 drone dan rudal oleh Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) waktu setempat,” kata Irvan, Selasa (16/4/2024). 

Dia menambahkan juga terdapat faktor global lainnya yang membuat IHSG melemah. Pemicu lainnya yaitu kenaikan yield US Treasury seiring peningkatan inflasi AS dan dinamika geopolitik. 

Sementara dari sisi domestik, beberapa rilis data ekonomi domestik dalam dua pekan terakhir turut mempengaruhi terkoreksinya IHSG. Irvan mengatakan Inflasi IHK Maret 2024 tercatat sebesar 3,05 persen secara tahunan yang meningkat dibandingkan bulan Februari 2024 yang sebesar 2,75 persen secara tahunan. 

Lalu juga cadangan devisa Maret 2024 tercatat sebesar 140,4 miliar dolar AS yang turun dibandingkan bulan Februari 2024 yang sebesar 144 miliar dolar AS. Selain itu juga periode libur panjang Lebaran Idul Fitri 2024 turut menyebabkan pelemahan IHSG di tengah berbagai sentimen ekonomi global yang terjadi. 

Irvan menjelaskan, periode libur panjang Idul Fitri di Indonesia berlangsung selama 8-15 April 2024 sehingga penyesuaian pasar baru terjadi pada Selasa (16/4/2024). Sebagai informasi, indeks bursa-bursa global, seperti Vietnam, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, Filipina, dan Australia telah mencatatkan penurunan sebesar lebih dari dua persen dalam dua hari terakhir sejak Jumat pekan lalu. 

“Hal ini mengindikasikan adanya penyesuaian IHSG seiring dengan akumulasi risiko pasar selama periode libur,” tutur Irvan.

 
Berita Terpopuler