Raisi Telepon Putin, Bahas Situasi Timur Tengah Usai Serangan Balasan Iran ke Israel

Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel pada 13 April 2024.

AP/Alexandr Demyanchuk/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Presiden Iran Ebrahim Raisi berjabat tangan selama pertemuan mereka di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, Kamis, 15 September 2022.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi mendiskusikan situasi Timur Tengah pascaserangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu. Pembicaraan telepon terjadi berdasarkan inisiatif dari Iran, menurut Kremlin, Selasa (16/4/2024).

"Situasi yang memburuk di Timur Tengah setelah serangan udara Israel terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus dan tindakan pembalasan yang diambil Iran dibahas secara rinci," kata Kremlin dalam pernyataannya.

Baca Juga

Putin menyatakan harapannya agar semua pihak di Timur Tengah menahan diri dan tidak membiarkan terjadinya babak konfrontasi baru, menurut Kremlin. Sebaliknya, Raisi mencatat bahwa tindakan Iran bersifat terpaksa dan terbatas.

"Pada saat yang sama, dia menekankan ketidaktertarikan Teheran dalam peningkatan ketegangan lebih lanjut," kata Kremlin.

Pada Sabtu lalu (13/4), Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal ke arah Israel, sebagai balasan atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Serangan Israel itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Namun, Israel menyebut hampir seluruh drone dan rudal balistik Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel dan sekutunya, yakni Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris. Israel mengeklaim serangan itu hanya mengenai salah satu pangkalan udara militernya, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.

Iran Berjanji akan Balas Tiap Serangan

Kantor berita Iranian Student News Agency melaporkan Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan Iran akan merespons setiap tindakan yang mengusik kepentingannya. Pernyataan ini disampaikan satu hari setelah Israel akan membalas serangan Iran akhir pekan lalu.

"Kami menyatakan dengan tegas bahwa setiap tindakan, sekalipun yang terkecil, yang mengusik kepentingan Iran akan dibalas dengan respons berat, meluas, dan menyakitkan pada semua pelakunya," kata Raisi pada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Selasa (16/4/2024).

Pada Senin (15/4/2024) lalu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Herzi Halevi mengatakan serangan balasan Iran atas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah akan mendapatkan respons.  Sementara itu, Deputi Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan serangan balik Teheran pada setiap serangan balasan Israel akan terjadi "hanya dalam hitungan detik karena Iran tidak akan menunggu 12 hari lagi untuk merespons."

 
Berita Terpopuler