Penyembelihan Sapi Merah Diyakini akan Dapat Respons Keras dari Dunia Internasional

Sebagai wilayah status quo, Yerusalem bukan hanya tentang agama Islam.

AP
Muslim Palestina berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan di luar Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Sabtu, (16/3/2024).
Rep: Rahmat Fajar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ritual penyembelihan sapi merah yang diyakini oleh sebagian kelompok Yahudi Israel terus menjadi sorotan khususnya umat Islam. Pasalnya, ritual tersebut akan menjadi pintu masuk untuk menghancurkan Masjidil Aqsa yang merupakan masjid suci bagi agama Islam.

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Yon Machmudi mengatakan kepercayaan ritual sapi merah dianut oleh sebagian besar kelompok Ultra Ortodoks Yahudi. Mereka menginginkan wilayah Al Aqsa untuk dikuasai. Mereka juga tak ingin ada agama lain menguasai Al Aqsa.

Baca Juga

BACA JUGA: Indonesia Kini Nomor Dua, Ini Negara dengan Populasi Muslim Terbanyak di Dunia

"Ini kan yang menjadi masalah," ujar Yon kepada Republika.co.id, Kamis (4/4/2024).

Yon mengatakan upaya penghancuran Masjidil Aqsa selalu dilakukan. Menurut Yon, upaya penghancuran Masjidil Aqsa lewat cara ritual sapi merah diyakini akan mendapatkan respons keras dari dunia internasional.

Karena bagaimana pun Yerusalem bukan hanya tentang agama Islam, melainkan agama lain juga menganggap tempat tersebut suci. Yon mengatakan sebagai wilayah status quo, maka seharusnya dijaga untuk semua agama bukan menghancurkannya.

Yon meyakini selama pemerintahan Israel dikuasai oleh kelompok Ultra Ortodoks Yahudi, maka konflik akan terus berkepanjangan. "Kecuali pemerintahan berubah bukan kelompok kanan," kata Yon.

Sejatinya konflik berkepanjangan karena Israel...

Yon mengatakan sejatinya konflik berkepanjangan karena Israel tidak bersedia menerima eksistensi orang Palestina. Perdamaian akan terbuka jika Israel bersedia menerima etnis lain.

Yahudi Israel terus berupaya merebut Masjidil Aqsa yang merupakan masjid suci bagi agama Islam. Salah satu cara mereka adalah ritual penyembelihan sapi merah.

Tanggal yang tercatat dalam kitab suci agama kelompok ini untuk menyembelih sapi merah dan menyucikan diri dengan abunya adalah hari kedua bukan Ibrani Nisan atau jatuh pada 10 April 2024 yang diperkirakan berbarengan dengan Idul Fitri.

Sapi Merah sangat ditunggu-tunggu oleh bangsa Yahudi sebagai alasan untuk merobohkan Masjid Al Aqsa dan membangun kuil ketiga. Bentuk sapi merah ini merupakan sapi yang mempunyai bulu benar-benar merah.

Sapi tersebut betina, belum hamil, dan belum diperah. Sapi lahir secara alami dan dibesarkan berdasarkan Ardh Israel (Tanah Israel).

 
Berita Terpopuler