Ini Prediksi Waktu Kehancuran Israel Menurut Pakar yang Habiskan Hidupnya Teliti Yahudi 

Israel diprediksi akan hancur dengan sendirinya dari dalam

AP Photo/Vahid Salemi
Ilustrasi bendera Israel dibakar. Israel diprediksi akan hancur dengan sendirinya dari dalam
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada sejumlah literatur yang meramalkan atau memprediksi kehancuran Israel. Literatur ini ditulis oleh sejarawan yang telah menghabiskan seumur hidupnya mempelajari sejarah konflik Arab-Israel.

Baca Juga

Mereka telah menemukan alasan kehancuran Israel sehingga tidak ada jalan keluar dari nasib yang tidak dapat dihindari ini. Salah satu literatur yang meramalkan kehancuran Israel adalah ensiklopedi "Al-Yahud wa al-Yahudiyah wa ash-Shuhyuniyah (Yahudi, Yahudiyah dan Zionisme).

Ensiklopedia ini diklasifikasikan sebagai salah satu ensiklopedia Arab terpenting abad ke-20 yang ditulis oleh Dr Abdel-Wahab El-Mesiri. Dia telah menghabiskan hampir seperempat abad menyusun buku tersebut.

El-Mesiri adalah intelektual Arab-Islam dan guru besar di Universitas Ain Shams di Kairo Mesir. Dia memperoleh gelar master pada  1964 (dari Universitas Columbia), kemudian gelar doktor pada 1969 dari Universitas Rutgers di New Jersey, Amerika Serikat.

Dalam ensiklopedinya, El-Mesiri mencatat migrasi kelompok Yahudi, dan secara tepat menjelaskan penyebaran mereka dari zaman kuno hingga era modern, serta hubungan anggota kelompok Yahudi dengan masyarakat tempat mereka tinggal dan keadaan di sekitar mereka.

Dia mengungkap budaya, warisan, dan kondisi pendidikan kaum Yahudi. Dia juga menyebutkan para tokoh, aliran, dan rabi yang membentuk karakteristik dasar mereka, seperti Moses Ben Maimon.

Dia juga menyebutkan kelompok agama dan buku-buku mereka, pengaruh agama-agama yang berbeda, dan perluasan gerakan Zionis mereka di Palestina.

Dr Abdul Wahab El-Mesiri menggambarkan pandangan masa depan tentang Palestina melalui studinya. Studi ini mengulas masyarakat Israel, kesadaran kognitif soal sifat proyek Zionis, dan pemahaman ilmiah mengenai mekanisme kerja, psikologi, dan sosiologi pemukiman.

El-Mesiri meyakini kemerdekaan Palestina pasti akan terjadi. Berdasarkan sejumlah faktor, dia memperkirakan keruntuhan Israel akan terjadi dari internalnya sendiri. Dia juga kerap menyebutkan obsesi berakhirnya negara Yahudi yang tertanam di dalam hati nurani Israel.

 

 

Selain itu, El-Mesiri juga membandingkan antara Israel dan daerah kantong permukiman serupa seperti kerajaan Tentara Salib, pemukiman Prancis di Aljazair, negara apartheid di Afrika Selatan, yang ditakdirkan terpecah-pecah dan lenyap.

Pandangan Abdul Wahab El-Mesiri tentang kehancuran Israel, juga pernah dimuat dalam laporan Reuters, pada 15 Mei 2008 lalu. Saat itu dia memperkirakan akhir negara Ibrani ini akan terjadi dalam jangka waktu 50 tahun sejak 2008.

El-Mesiri menyangkal bahwa prediksi yang diungkapkannya ini bukan soal pesimisme atau optimisme. Sebab dia hanya membaca data dan fakta dalam konteks obyektifnya dan menarik kesimpulan. Dia kala itu juga mengungkapkan, para peneliti Israel sendiri tidak menampik prediksi yang diungkap oleh dirinya.

Hal itu jugalah yang menghantui para pendiri Israel, termasuk David Ben-Gurion, perdana menteri Israel pertama. El-Mesiri mengatakan, Ben-Gurion telah mendefinisikan terorisme sebagai sekelompok geng yang didanai dari luar negeri.

Berdasarkan penuturan El-Mesiri, Ben-Gurion mengatakan seperti ini: "Di sini kita tidak menghadapi terorisme, melainkan perang. Ini adalah perang nasional yang diumumkan oleh negara-negara Arab terhadap kita. Ini adalah perlawanan yang efektif dari pihak Palestina terhadap apa yang mereka anggap sebagai perampasan tanah air mereka oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang yang berjuang melawan perampasan tanahnya tentu tidak akan cepat lelah."

El-Mesiri mengatakan, pada pertengahan 1960-an, dia bertemu seorang Yahudi Irak di Amerika Serikat. Orang Yahudi ini awalnya berimigrasi ke Israel lalu dari sana ia pindah ke Amerika. Dia pun bicara terus terang dengan El-Mesiri, dengan mengatakan:

"Askenazi (Yahudi Barat) menyimpan alamat kerabat mereka di luar negeri. Setelah kekalahan berturut-turut, jumlah orang yang meminta paspor Barat meningkat seiring dengan migrasi balik dari Israel ke luar negeri."

 

Sumber: Reutersarabicpost

 

Dunia Bersaksi Melawan Israel - (Republika)

 
Berita Terpopuler