Rusia: Israel Langgar Hukum Internasional dengan Serang Konsulat Iran di Suriah

Israel serang gedung Konsulat Jenderal Iran di Suriah, tewaskan dua jenderal IRGC.

EPA-EFE/YOUSSEF DAFAWWI
Serangan rudal menghancurkan gedung diplomatik Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Menurut kantor berita Suriah, SANA, Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menyebut serangan mematikan Israel ke Konsulat Jenderal Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, sebagai pelanggaran hukum internasional. Insiden itu merupakan sebuah "aksi agresi", menurut Dmitry Peskov selaku juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami tidak akan mengambil kesimpulan, tapi bagaimanapun juga, serangan semacam itu merupakan pelanggaran terhadap seluruh dasar hukum internasional dan sebuah tindakan agresi," ujar Peskov pada Selasa (2/4/2024).

Pada Senin (1/4/2024), Israel menggunakan jet tempur F-35 untuk menjatuhkan enam rudal ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus hingga menghancurkan gedung tersebut. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengonfirmasi bahwa dua jenderal dan lima prajuritnya gugur dirudal Israel.

Kementerian Luar Negeri Iran telah mengancam Israel dengan serangan balasan. Utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk meminta Dewan menggelar sidang terkait serangan Israel tersebut.

Baca Juga

Serangan rudal itu dilaporkan menyasar sebuah gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran. Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari dan keluarganya tidak mengalami cedera.

Berbicara kepada media usai serangan, Akbari mengatakan gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal. Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "respons yang menentukan".

Di lain sisi, Radio Militer Israel mengatakan, Kedutaan Besar Iran bukan target serangan itu, melainkan sebuah gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer IRGC di Damaskus. Militer Israel tidak membuat pernyataan yang mengakui bahwa serangan itu dilakukan oleh pihaknya.

 
Berita Terpopuler