AS Nyatakan tak Terlibat Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Israel serang gedung Konsulat Jenderal Iran di Suriah, Senin (1/4/2024).

EPA-EFE/YOUSSEF DAFAWWI
Serangan rudal menghancurkan gedung diplomatik Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Menurut kantor berita Suriah, SANA, Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Amerika Serikat telah menyampaikan kepada Iran bahwa Washington tidak terlibat ataupun tahu sebelumnya mengenai serangan maut Israel ke gedung diplomatik Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Kabar itu dipublikasikan portal berita Axios yang mengutip beberapa pejabat AS.

"AS tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam serangan (Israel) dan kami tidak mengetahui hal itu akan terjadi," kata seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada media AS itu, Selasa (2/4/2024).

"Washington telah mengomunikasikan hal ini secara langsung kepada Iran," kata seorang pejabat senior AS seperti dikutip oleh situs berita tersebut.

Pada Senin (1/4/2024), Israel melakukan serangan udara dengan jet tempur F-35 ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus hingga menghancurkan gedung itu. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memastikan bahwa serangan enam rudal itu menewaskan dua jenderal IRGC dan lima perwira.

Baca Juga

Menurut laporan Axios, Israel sudah memberi tahu pemerintahan Presiden AS Joe Biden beberapa menit sebelum angkatan udaranya melakukan serangan itu, namun tidak meminta lampu hijau dari AS. Israel tidak menginformasikan AS bahwa pihaknya berencana mengebom sebuah gedung di kawasan kedutaan Iran, menurut laporan itu.

Mantan Wakil Menteri Urusan Politik AS Victoria Nuland mengatakan Washington patut khawatir mengenai kemungkinan konsekuensi dari serangan Israel ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus. Nuland memperingatkan bahwa insiden tersebut dapat menyebabkan peningkatan ketegangan.

 

Pada Selasa (2/4/2024), Iran menyampaikan "pesan penting" kepada Amerika Serikat atas dugaan serangan Israel di konsulatnya di Suriah sehari sebelumnya. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Selasa pagi mengumumkan bahwa kementeriannya memanggil seorang pejabat dari Kedutaan Besar Swiss di Teheran.

"Sebuah pesan penting dikirimkan kepada Pemerintah AS yang menjadi pendukung rezim Zionis. Amerika harus bertanggung jawab," kata Amir-Abdollahian di akun media sosial X menyusul gugurnya seorang komandan tertinggi IRGC Iran dan enam perwira lainnya dalam serangan rudal yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus tersebut.

Serangan rudal itu dilaporkan menyasar sebuah gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran. Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari dan keluarganya tidak cedera.

Berbicara kepada media usai serangan, Akbari mengatakan gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal. Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "respons yang menentukan".

Di lain sisi, Radio Militer Israel, mengatakan Kedutaan Besar Iran bukan target serangan itu, melainkan sebuah gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer IRGC di Damaskus dibom.  Militer Israel tidak membuat pernyataan yang mengakui bahwa serangan itu dilakukan oleh pihaknya.

Sementara itu, banyak negara seperti Uni Emirat Arab (UAE), Qatar, Yordania, Irak, Arab Saudi, dan Oman mengecam serangan tersebut. Mereka berharap korban luka-luka bisa segera pulih.

 
Berita Terpopuler