Ciri Malam Lailatul Qadar: Bulan Tampak Separuh dan Langit Cerah, Cek Malam ke-23 Ini

Para ulama sepakat Lailatul Qadar terjadi sekali dalam satu tahun.

ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Umat muslim menunaikan shalat sunah Tahajud saat beriktikaf di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2024) dini hari.
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini memasuki malam ke-23 bulan Ramadhan 1445 H. Sebagian Muslim mungkin bertanya-tanya apakah malam ke-23 termasuk memiliki potensi keberadaan malam Lailatul Qadar?

Untuk menjawabnya maka hal tersebut berkaitan dengan ciri-ciri malam Lailatul Qadar. Para ulama sepakat Lailatul Qadar terjadi sekali dalam satu tahun, dan itu ada di dalam bulan Ramadhan.

Adapun rincian waktu keberadaan Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan, para ulama berbeda pendapat. Namun ada beberapa tanda yang dapat diketahui mengenai Lailatul Qadar, yakni ada empat tanda Lailatul Qadar sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam riwayat yang shahih.

Baca Juga

Ciri Lailatul Qadar

Pertama, matahari terbit di pagi hari tanpa sinarnya, seperti yang disabdakan Nabi SAW:

صبيحة ليلة القدر تطلع الشمس لا شعاع لها كأنها طست حتى ترتفع

"Matahari terbit pada pagi hari (yang malamnya merupakan malam Lailatul Qadar) tanpa cahaya yang menyilaukan. Ini seakan-akan seperti belanga hingga meninggi." (HR Muslim)

Bulan terbit dengan menampakkan hanya...

Kedua, yakni pada saat Lailatul Qadar, bulan terbit dengan menampakkan hanya separuhnya, seperti setengah mangkok.

عن أبي هريرة رضي الله عنه، أنه قال: تذاكرنا ليلة القدر عند رسول الله ﷺ فقال:أيكم يذكر حين طلع القمر وهو مثل شق جفنة

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW. Kemudian beliau SAW bersabda, "Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan." (HR Muslim)

Ketiga, yaitu terkait hawa udara dan suasana langit malam. Diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

ليلة طلقة لا حارة ولا باردة تصبح الشمس يومها حمراء ضعيفة

"Ini (Lailatul Qadar) adalah malam yang cerah. Tidak panas maupun dingin. Kemudian, di pagi harinya (setelah melewati Lailatul Qadar), matahari bersinar dengan warna merah yang lemah."  

Keempat, pemandangan langit malam dari bumi tampak cerah dan tidak tampak bintang yang dilempar ke setan-setan.

Diriwayatkan dari Watsilah bin Asqa', Rasulullah SAW bersabda:

إنها ليلة بلجة -أي: منيرة- مضيئة، لا حارة ولا باردة، لا يرمى فيها بنجم

"Lailatul Qadar ialah malam yang tenang. Tidak panas dan tidak pula dingin. Tidak ada mendung, hujan dan angin. Juga tidak ada bintang yang dilemparkan." (HR Ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir)

 
Berita Terpopuler