Israel Tangkap Saudari Pemimpin Hamas

Sabah Abdul Salam, ditangkap karena hubungannya dengan anggota Hamas.

EPA-EFE/IRANIAN FOREIGN MINISTRY
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbicara kepada media di Doha, Qatar, (20/12/2023). Haniyeh sebelumnya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdoulahian.
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pihak berwenang Israel menangkap saudari Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan Hamas, dari rumahnya di kota Be'er Sheva Israel selatan pada Senin, (1/4/2024), dengan tuduhan berkaitan dengan kelompok tersebut.

Baca Juga

Pasukan polisi dan Badan Keamanan Nasional (Shin Bet) menangkap Sabah Abdul Salam, 57, karena hubungannya dengan anggota Hamas dan karena bersimpati dengan gerakan dan hasutan, lapor lembaga penyiaran publik Israel. Lembaga penyiaran tersebut juga mengklaim bahwa dokumen, alat komunikasi dan telepon seluler ditemukan di rumahnya.

Selain itu, ada pula selain barang-barang lain menunjukkan kecurigaan atas keterlibatannya dalam pelanggaran keamanan serius. Hingga kini belum ada tanggapan dari Hamas mengenai laporan lembaga penyiaran tersebut.

Israel melaporkan, penangkapan ini, merupakan bagian dari operasi "Early Dawn", kerja sama antara kepolisian dan badan intelijen lokal Shin Bet. The Jerusalem Post juga melaporkan Israel turut mengerahkan polisi perbatasan, militer Israel (IDF), dan polisi udara dalam operasi penangkapan ini.

 

 
Berita Terpopuler