Kesaksian Warga Saat Gudang Peluru Bekasi Meledak: Seperti Ada Benda Jatuh dari Langit

Menurut warga, ledakan memicu empasan angin yang kencang dan getaran yang kuat.

Wisnu/Republika
Lalu lintas di jalan Narogong, Kota Bekasi tersendat, tepatnya di depan Markas Yon Armed. Lalu lintas tersendat akibat banyaknya warga yang ingin melihat ledakan yang terjadi di Gudang Peluru sejak waktu magrib. Hingga saat ini, suara ledakan masih terdengar.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Ronggo Astungkoro

Baca Juga

Ledakan yang terjadi di gudang peluru Batalyon Altileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat memicu empasan angin yang sangat kencang di wilayah sekitarnya. Hal itu dirasakan oleh Arga Nanda (23), seorang pekerja di Kota Wisata Cibubur yang hanya berjarak sekitar 1 km dari lokasi ledakan.

Selain merasakan hempasan angin kencang, Arga juga mengaku merasakan getaran kuat saat ledakan pertama terjadi. "Jadi waktu ledakan pertama itu nggak cuma goncangin tanah juga, tapi ada angin yang besar juga, sekali empas gitu. Jadi semua kaca bangunan itu sampai getar karena itu," kata Arga saat dihubungi Republika, Sabtu (30/3/2024).

Arga yang saat itu tengah beristirahat usai berbuka puasa di kantornya mengaku kaget dengan suara ledakan yang sangat besar. Ledakan pertama, kata dia, terjadi sekitar pukul 18.33 WIB. Menurut Arga, masyarakat sekitar pun merasakan kepanikan dan sempat mencari sumber suara ledakan yang sangat mengejutkan itu.

"Itu kayak sesuatu jatuh dari atas, kaya ada gempa gitu," kata dia.

Selang beberapa menit, Arga mendengar petugas pemadam kebakaran dan ambulans berlalu lalang menuju lokasi. Menurut dia, aparat keamanan pun juga sempat memberikan arahan kepada masyarakat untuk berada di dalam gedung.

Sementara, jalanan ditutup dan dibuat satu arah oleh aparat agar mobil damkar dan ambulans bisa bergerak cepat menuju lokasi ledakan. Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk mendekati lokasi peristiwa karena ledakan masih terjadi.

Salah satu wartawan Republika, Wisnu Aji Prasetyo yang berada di lokasi kejadian saat ledakan terjadi, ledakan gudang peluru menyebabkan kaca rumah masyarakat sekitar lokasi kejadian pecah. Bahkan, banyak peluru dan granat yang terpental akibat ledakan ini.

"Peluru dan granat terpental. Kaca di rumah warga banyak yang pecah," kata Wisnu.

 

 

 

Panglima Kodam Jaya Mayjen M Hasan mengatakan, tidak ada korban jiwa baik dari kalangan prajurit TNI ataupun warga sekitar menyusul ledakan di Gudmurah Paldam Jaya, Bekasi. Menurut dia, ledakan terjadi akibat reaksi kimia munisi yang labil karena sudah kedaluwarsa.

Hasan menjelaskan, awalnya pada pukul 18.05 WIB ditemukan indikasi adanya asap di Gudang Nomor 6 Gudmurab Poldam Jaya. Dari sana terindikasi akan terjadi ledakan. Anggota yang mengetahui hal itu lekas memberi tahu petugas piket untuk kemusian memberi tahu masyarakat sekitar bahwa akan terjadi ledakan.

"Dan memang akhirnya terjadi ledakan di gudang nomor 6," kata dia.

Namun menurut Hasan, sistem pergudangan itu sudah sangat aman karena lokasinya berada di bunker dan di atasnya terdapat tanggul-tanggul yang dapat mengamankan apabila ada ledakan ke samping. Tetapi, kata dia, selongsongnya memang memungkinkan menyebar secara vertikal hingga mencapai beberapa tempat.

"Tapi kami pastikan, prosedur maupun sistem ini sudah sedemikian rupa sehingga kalau ada ledakan seperti ini diperkirakan akan aman," jelas dia.

Hasan menjelaskan, berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, kejadian itu terjadi akibat munisi yang sudah kedaluwarsa. Dia menerangkan, gudang munisi nomor 6 yang terbakar kemudian menimbulkan ledakan berisi munisi-munisi kadaluwarsa, berasal dari pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani oleh Kodam Jaya di seluruh wilayah Jakarta.

"Jumlah munisi yang ada di sana berkisar di angka 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak," kata dia.

Dia menuturkan, munisi-munisi tersebut sejatinya sudah dibuatkan surat untuk penghapusan dari awal tahun ini. Tetapi, proses untuk penghapusan itu masih berlangsung sehingga dikumpulkan terlebih dahulu dan dirapikan satu per satu.

Dari sana, asap yang timbul hingga menyebabkan terbakar dan ledakan diduga terjadi akibat reaksi bahan kimia yang sangat labil dari munisi-munisi kadaluwarsa tersebut. Dia memastikan, gudang tersebut tidak mempunyai sistem listrik atau hal lain yang dapat menyebabkan kebakaran dari luar.

"Di gudang itu tidak ada sistem listrik, tidak ada apapun yang menyebabkan akibat dari luar. Tapi kemungkinan dari ateril dan munisi yang bergesek karena labil jadi menimbulkan asap dan ledakan," jelas Hasan.

Hasan mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dari kejadian kebakaran Gudmurah Paldam Jaya, baik masyarakat maupun aparat. Meski begitu, pihaknya sudah meminta aparat teritorial terkait untuk mengamankan jika asa proyektil, munisi, maupun material yang berasal dari lokasi tersebut.

"Kami sudah mengecek seluruh lokasi di perimeter kita satu kilometer ke depan ke arah pemukiman tidak ada korban jiwa. Itu kami tegaskan. Tidak ada korban jiwa," kata Hasan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan personel TNI dan Polri telah hadir di lokasi kejadian ledakan di Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk memastikan keamanan warga sekitar.

"TNI dan Polri sudah hadir di tengah-tengah masyarakat, dari bhabinkamtibmas dan babinsa, serta jajaran kewilayahan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya," kata Brigjen Pol. Trunoyudo dikutip Antara, Sabtu malam.

Jenderal polisi bintang satu itu menyebut kehadiran personel TNI dan Polri membantu penanganan pascaledakan sekaligus mengamankan warga sekitar lokasi. "Untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat serta stakeholders seperti pemadam kebakaran serta layanan kesehatan bila diperlukan," katanya.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mengatakan hingga saat ini Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto masih berada di lokasi untuk memastikan pengamanan lokasi. "Saat ini Kapolda Metro dan Pangdam masih di lapangan memantau situasi dari lokasi terdekat," kata Trunoyudo.

 

 
Berita Terpopuler