Produser Proyeksikan Pertumbuhan Industri Film Bakal Positif Tahun Ini

Film Pemandi Jenazah dan Agak Laen sukses meramaikan bioskop di awal tahun 2024.

Dok. Imajinari
Salah satu adegan di film Agak Laen. Agak Laen menjadi film komedi Indonesia terlaris sepanjang masa.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produser eksekutif Shirley Kosasih memproyeksikan perkembangan industri film tahun ini bakal positif. Pendapatnya itu didasarkan pada pencapaian mengesankan beberapa sinema dengan tema beragam pada awal 2024.
 
"Wah sepertinya positif banget ya. Pada awal tahun kita sudah dibuka film Pemandi Jenazah dan Agak Laen yang ternyata secara hasil tidak disangka, hampir sembilan juta penonton," ujar Shirley saat ditemui di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Baca Juga

Shirley juga berharap tahun ini menjadi titik kebangkitan perfilman Indonesia hingga mampu memasuki pasar internasional. Dalam kesempatan yang sama, produser eksekutif David Aditya Soeryadjaya berharap, pemerintah Indonesia mampu memberikan insentif pajak untuk industri film asing di Indonesia.

David merujuk pada negara tetangga, yakni Thailand dan Filipina yang mampu memberikan insentif itu. Lewat insentif film diharapkan lebih banyak efek yang terjadi selama produksi film, yakni meliputi penginapan, makanan, hingga proses launching (peluncuran).

"Kan pasti menginap di sini, makan di sini, launching di sini dan dimana-mana. Jadi menurut saya sih masuk akal. Tapi memang masih digarap pemerintah," ujar David.

Peluncuran trailer Pemandi Jenazah di Epicentrum XXI, Jakarta, pada Kamis (18/1/2024). - (Republika/Adysha Citra Ramadani)

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno turut memproyeksikan subsektor film bakal cerah tahun ini. Dia juga memproyeksikan nilai ekonomi dari subsektor ekonomi kreatif (ekraf) film mampu berkontribusi 7,5-8 persen dari capaian ekraf tahun lalu.
 
"Bahwa ekraf itu nilai tambahnya Rp1.414 triliun tahun lalu. Tahun ini kita berharap subsektor film akan menambah jumlah kontribusi dari pangsa perkembangan ekraf ke Produk Domestik Bruto (PDB) kita, jadi total ada 7,5-8 persen," ujarnya.

 
Berita Terpopuler