Benarkah Ada Kata Asing Selain Bahasa Arab dalam Alquran?

Alquran adalah kitab suci berbahasa Arab Murni

ANTARA
Alquran (ilustrasi) Alquran adalah kitab suci berbahasa Arab Murni
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bahasa Arab memiliki keunikan dan kelebihan yang langka. Di antara kelebihan yang membedakannya dengan bahasa lain adalah banyak sinonim, lawan kata, banyaknya arti dari satu kata, asonansi, dan perubahan bunyi dengan huruf.

Baca Juga

Oleh karena itu, orang-orang Arab dikenal dengan kefasihan mereka, dan Allah SWT telah memilih bahasa Arab menjadi bahasa Kitab Mulia-Nya. Lalu, bangsa Arab ditantang untuk menghasilkan sesuatu yang seperti Alquran, namun mereka tidak mampu melakukannya.

Memilih bahasa Arab sebagai bahasanya Alquran menempatkan penutur bahasa Arab bertanggung jawab untuk menyebarkannya, mengajarkan aturan-aturannya, dan sebelum itu mempelajarinya, dan menguasai ilmu-ilmunya, dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang Arab dan Muslim yang saleh, para penguasa dan kaum cendekiawan.

Alquran diturunkan dalam bahasa kaum Nabi Muhammad SAW, yakni suku Quraisy. Orang Quraisy adalah orang Arab yang paling fasih, paling patuh bahasa Arab dalam ucapannya, dan mereka paling jauh dari negara-negara non-Arab.

Oleh karena itu, tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa pengucapan non-Arab jarang ditemukan dalam bahasa Arab pada zaman Quraisy.

Namun, ada sebagian pendapat kontroversial yang mengklaim bahwa ada kata-kata asing atau kata Non Arab dalam Alquran. Mereka pun mempercayai pendapat tersebut, dan mempertimbangkan beberapa kata seperti berikut:

الطور، الرقيم، السجل، الإستبرق، السندس، السَّرِيُّ، المشكاة، القسورة، الأباريق

Menurut mereka, kata-kata tersebut juga merupakan kata-kata yang terkenal di kalangan masyarakat bahasa lain, seperti Persia, Ethiopia, dan Assiria, dan kata-kata itu juga disebutkan dalam Alquran.Lalu benarkah ada kata non Arab dalam Alquran? 

Patut dicatat bahwa sebagian orang modern secara berlebihan mendukung gagasan adanya kata-kata Non Arab dalam Alquran. Mereka menganggap pendapat ini sebagai pengalih perhatian dalam jiwa mereka.

Hal ini bertujuan untuk mengkaji fenomena adopsi bahasa Arab dan bahasa lain, serta menyimpulkan keterbukaan bahasa Arab terhadap bahasa-bahasa tersebut. 

Untuk membantah adanya kata-kata Non Arab dalam Alquran, berikut di antara ayat Alquran yang bisa dijadikan dalil: 

1. Dalam surat Yusuf ayat 2, Allah SWT berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Kitab Suci) berupa Alquran berbahasa Arab agar kamu mengerti." (QS Yusuf [12]:2)

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir mengatakan, bahasa Arab digunakan sebagai bahasa Alquran karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas, dan paling baik dalam menyampaikan makna-makna yang timbul dalam jiwa. Oleh karena itu, Allah menurunkan kitab-kitab yang paling mulia dalam bahasa-bahasa yang paling mulia.

2. Dalam Surat An-Nahl ayat 103, Allah SWT juga berfirman: 

وَلَقَدْ نَعْلَمُ اَنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ اِنَّمَا يُعَلِّمُهٗ بَشَرٌۗ لِسَانُ الَّذِيْ يُلْحِدُوْنَ اِلَيْهِ اَعْجَمِيٌّ وَّهٰذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya ia (Alquran) hanyalah diajarkan kepadanya (Nabi Muhammad) oleh seorang manusia.” Bahasa orang yang mereka tuduh (bahwa Nabi Muhammad belajar kepadanya) adalah bahasa ajam (bukan bahasa Arab). Padahal, ini (Alquran) adalah bahasa Arab yang jelas." (QS An-Nahl [16]:103)

 

3. Dalam surat Taha, Allah SWT berfirman: 

وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا وَّصَرَّفْنَا فِيْهِ مِنَ الْوَعِيْدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ اَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا

Artinya: "Demikianlah, Kami menurunkan Alquran dalam bahasa Arab dan Kami telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman agar mereka bertakwa atau agar (Alquran) itu memberi pengajaran bagi mereka". (QS Taha [20]:113)

4. Allah SWT juga berfirman dalam Alquran: 

وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ * نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ * عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ * بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

Artinya: "Sesungguhnya ia (Alquran) benar-benar diturunkan Tuhan semesta alam. Ia (Alquran) dibawa turun oleh Ruhulamin (Jibril). (Diturunkan) ke dalam hatimu (Nabi Muhammad) agar engkau menjadi salah seorang pemberi peringatan. (Diturunkan) dengan bahasa Arab yang jelas." (QS Asy-Syu‘ara' [26]:192-195)

Ibnu Katsir berkata: “Alquran yang Kami turunkan ini kepadamu, Kami turunkan dalam bahasa Arabmu yang fasih, lengkap, dan komprehensif".

5. Dalam surat Az Zumar, Allah SWT berfirman: 

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ * قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: " Sungguh, Kami benar-benar telah membuatkan dalam Alquran ini segala macam perumpamaan bagi manusia agar mereka mendapat pelajaran. (Yaitu) Alquran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar mereka bertakwa". (QS Az-Zumar [39]:27-28)

6. Dalam surat Fussilat, Allah SWT berfirman: 

حم * تَنْزِيلٌ مِنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Artinya: "Ha Mim. (Alquran ini) diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan sebagai bacaan dalam bahasa Arab untuk kaum yang mengetahui." (QS Fussilat [41]:1-3)

7. Dalam surat Asy-Syura, Allah SWT berfirman: 

وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّتُنْذِرَ اُمَّ الْقُرٰى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗفَرِيْقٌ فِى الْجَنَّةِ وَفَرِيْقٌ فِى السَّعِيْرِ

Artinya: "Demikianlah Kami mewahyukan kepadamu Alquran yang berbahasa Arab agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qurā (Makkah) dan penduduk di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan keberadaannya. Segolongan masuk surga dan segolongan (lain) masuk neraka". (QS Asy-Syura [42]:7)

8. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zukhruf: 

اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menjadikannya sebagai Alquran yang berbahasa Arab agar kamu mengerti". (QS Az-Zukhruf [43]:3)

9. Dalam surat Al-Ahqaf, Allah SWT berfirman: 

وَمِنْ قَبْلِهٖ كِتٰبُ مُوْسٰٓى اِمَامًا وَّرَحْمَةً ۗوَهٰذَا كِتٰبٌ مُّصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيًّا لِّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۖوَبُشْرٰى لِلْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: "Sebelum itu (Alquran) telah ada Kitab Musa sebagai imam (anutan) dan rahmat. Ini (Alquran) adalah Kitab yang membenarkan (kitab-kitab sebelumnya) yang berbahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang muhsin." (QS Al-Ahqaf [46]:12)

 

Ayat-ayat di atas tersebut menjadi dasar dan landasan kelompok ulama, baik salaf maupun modern, dalam perjuangan mereka untuk membantah dan menyangkal klaim bahwa di Alquran terdapat kata Non Arab. 

Karena, persoalannya serius dan pelik, banyak pihak yang sudah menyikapinya. Ada yang tergabung dalam bidang ilmu syariah, ada yang ahli tafsir, ada pula yang ahli bahasa dan cendekiawan Arab. 

Sedangkan bagi para ulama syariat, mereka berpendapat bahwa kecurigaan bahwa Alquran mengandung kata-kata non-Arab adalah salah satu kecurigaan yang bertujuan untuk merendahkan Islam pada sumber ketuhanannya, dan hal ini bertentangan dengan teks-teks Alquran yang secara eksplisit menunjukkan bahwa Alquran sebuah diturunkan dalam bahasa Arab.

Imam Syafi'i (w 205 H) berpendapat perlunya meyakini bahwa bahasa Alquran adalah bahasa Arab murni, dan mengingkari adanya kata-kata dari bahasa lain di dalamnya.

Bahwa klaim adanya kata-kata asing dalam Alquran merupakan hasil penipuan dan distorsi yang bertujuan untuk menantang konstanta dasar yang berkaitan dengan keimanan dan Alquran. 

Al-Suyuti menyebutkan bahwa sebagian besar ulama mengingkari adanya kata-kata Non Arab dalam Alquran. Diantaranya adalah Imam Syafi’i, Ibnu Jarir, Abu Ubaidah, Hakim Abu Bakar, dan Ibnu Faris. 

Imam dan ahli tafsir, At-Tabari juga membantah adanya kata-kata selain kata bahasa Arab di dalam Alquran. Di berkata, “Tidak diperbolehkan bagi orang yang berakal sehat, yang mengakui Kitab Allah, yang telah membaca Alquran dan mengetahui batas-batas Tuhan, untuk meyakini bahwa sebagian dari Alquran adalah bahasa Persia dan bukan bahasa Arab, setelah Tuhan Yang Maha Esa mengingatkannya bahwa Dia menjadikannya Alquran berbahasa Arab."

Sumber: Alukah

Infografis Berapa Tahun Diturunkannya Alquran - (Republika)

 

 

 

 
Berita Terpopuler