Sniper Israel Tembaki Warga Jenin Setelah Jam Makan Sahur, Dua Orang Palestina Wafat

Pasukan Israel bunuh dua warga Palestina di Tepi Barat dalam serangan selepas sahur.

EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Jalanan di kamp pengungsi Jenin rusak menyusul serangan Israel di kota Jenin, Tepi Barat, 25 Januari 2024. Pada Selasa (12/3/), penembak jitu Israel tewaskan dua warga Jenin.
Rep: Lintar Satria Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Pasukan Israel membunuh dua warga Palestina dalam serangan ke daerah pendudukan Tepi Barat. Kantor berita Palestina, Wafa, mengungkap, total korban serangan Israel dalam beberapa jam terakhir menjadi lima orang, termasuk dua orang tersebut.

Saksi mata Yousef Nimer mengatakan pasukan Israel mulai melepaskan tembakan ke orang-orang yang sedang duduk di depan rumah sakit Kota Jenin setelah jam makan sahur.

"Saya memberi tahu mereka, lihat ada yang datang ke arah kita, kami berlari, kemudian penembak jitu mulai menembaki kami. Beberapa merangkak dan beberapa berlari. Orang-orang yang berlari terluka dan mereka yang merangkak selamat," kata Namir yang terluka dalam insiden itu, Rabu (13/3/2024).

Namir menunjuk lubang di salah satu dinding rumah sakit yang menurutnya terjadi akibat tembakan tentara Israel. Dalam peristiwa terpisah, pasukan Israel mengatakan penjaga sipil bersenjata menembak dan melumpuhkan pelaku penikaman pos pemeriksaan militer antara Yerusalem dan Kota Bethlehem, Tepi Barat.

Kondisi pelaku yang polisi identifikasi warga Palestina berusia 15 tahun itu belum diketahui. Badan layanan ambulans Israel mengatakan dua personel keamanan yang mengalami luka ringan sampai sedang akibat penusukan sudah dibawa ke rumah sakit.

Pada Selasa (12/3/2024) malam, polisi Israel mengatakan pasukan mereka menembak mati seorang anak Palestina berusia 13 tahun di kamp pengungsi di pinggiran Yerusalem dan menewaskan dua orang lainnya di sebuah pos pemeriksaan. Polisi mengatakan anak laki-laki tersebut ditembak setelah menyalakan kembang api ke arah pasukan yang ditempatkan di pos pemeriksaan.

Baca Juga

Dalam insiden di pos pemeriksaan tersebut, polisi mengatakan lima orang terlihat seolah tengah menyalakan "bahan peledak" dan berniat untuk melemparkannya ke jalan, sehingga mendorong pasukan Israel untuk melepaskan tembakan dan menangkap para pelaku. Pihaknya tidak mengonfirmasi adanya korban jiwa dan mengatakan tidak ada korban di antara jajarannya.

Sejak menyerang Gaza lima bulan yang lalu, Israel juga meningkatkan serangan di Tepi Barat. PBB mencatat sejak 7 Oktober lalu Israel sedikitnya sudah membunuh 358 orang di wilayah Palestina, seperempatnya adalah anak-anak.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan serangan udara dan darat Israel ke kantong pemukiman yang diblokade itu sudah menewaskan lebih dari 31 ribu orang dan melukai lebih dari 71.500 lainnya.

Serangan tersebut telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi, yang menurut PBB seperempatnya terancam kelaparan. Afrika Selatan telah menggugat Israel di Mahkamah Internasional atas dugaan genosida di Gaza.

 
Berita Terpopuler