Anggaran Makan Gratis Rp 15 Ribu, Kepala Sekolah Wamena: Di Sini yang Layak Rp 40 Ribu

Biaya makan di Wamena mahal karena ongkos logistik yang cukup tinggi.

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Sejumlah siswa menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024).
Rep: Bambang Noroyono Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Sejumlah kalangan di Papua Pegunungan menilai  program makan siang gratis senilai Rp 15 ribu per siswa sekolah oleh Capres Prabowo Subianto tak realistis. Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)-1 di Wamena, Jaya Wijaya Yosep Wibisono bahkan menilai program tersebut tak bisa untuk diterapkan di Bumi Cenderawasih. 

Baca Juga

Yosep mengatakan, dibandingkan memberikan makan siang gratis untuk para siswa Rp 15 ribu, di Papua Pegunungan lebih penting mengalokasikan anggaran dalam pengembangan sarana, serta kualitas pendidikan.
 
“Mengenai wacana makan gratis untuk siswa-siswa itu, menurut saya, tidak diperlukan di Papua. Dan kalau itu dilaksanakan, nilainya (Rp 15 ribu) untuk di Wamena, menurut saya itu sangat tidak cukup, dan sangat tidak layak sama sekali,” kata Yosep saat dihubungi Republika dari Jakarta, Selasa (5/3/2024).
 
SMAN-1 Wamena, tahun pendidikan berjalan 2024 ini, memiliki jumlah anak ajar sebanyak 968 siswa. Menurut Yosep, jika nilai makan gratis Rp 15 ribu per siswa tersebut menjadi acuan pegitungan, maka nominal penganggarannya, per hari mencapai sekitar Rp 14,5 juta. Nilai tersebut kata Yosep, tampak besar hanya untuk pengalokasian anggaran konsumsi pada satu sekolah setiap harinya.
 
Namun kata Yosep, nilai per siswanya yang cuma Rp 15 ribu hanya memberikan kualitas makanan yang tak layak.
 
“Mungkin orang-orang di Jakarta pernah mendengar tentang Wamena yang transportasi (logistik) utamanya, adalah menggunakan pesawat udara. Karena itu, harga-harga kebutuhan di Wamena, itu semuanya menjadi serba mahal. Termasuk harga-harga makanan dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya,” begitu kata Yosep.
 
Dia mengatakan, rata-rata harga makan wajar, satu kali di Wamena di kisaran Rp 35 sampai dengan Rp 40-an ribu. “Sebagai gambaran untuk harga nasi padang dengan lauk-pauk yang paling murah itu, sekitar (Rp) 35 ribu sampai (Rp) 40 ribu,” begitu ujar Yosep.
 

Namun lebih krusial kata Yosep, sisi minus dari program pemberian makan gratis untuk para siswa tersebut, bakal semakin memotong interaksi murid, maupun tanggung jawab orang tua, dan keluarganya masing-masing dalam memberikan kualitas asupan kepada anak.
 
“Karena makan gratis untuk siswa-siswa tersebut menurut saya, tidak lagi memberikan tanggung jawab kepada orang tua. Dan hanya akan semakin membuat anak-anak (siswa) kurang diperhatikan oleh orang tuanya,” begitu kata Yosep.
 
Makan siang gratis plus susu, salah-satu program Capres Prabowo Subianto jika berhasil menjabat sebagai Presiden 2024-2029. Prabowo mengatakan program tersebut diperuntukan salah-satunya untuk para siswa dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan SMA yang banyaknya mencapai 57,9 juta jiwa di seluruh Indonesia. Anggaran per siswa sekali makan, sebesar Rp 15 ribu. Meskipun belum resmi terpilih, Capres Prabowo sudah melakukan simulasi program makan siang gratis itu di sejumlah daerah. Namun simulai tersebut baru dilaksanakan di wilayah-wilayah terjangkau sumber pangan. 
 

 

 

 
Berita Terpopuler