Malaysia Kutuk Serangan Terhadap Warga Palestina Sedang Tunggu Bantuan

Warga Gaza ditembaki tentara Israel saat sedang menanti bantuan kemanusiaan.

IDF via Reuters
Tangkapan layar yang diambil dari video dan dirilis oleh tentara Israel memperlihatkan warga Palestina berebut untuk mendapatkan bantuan disekitar truk pengangkut bantuan kemanusiaan di Gaza Utara, Kamis (29/2/2024).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengutuk serangan tidak manusiawi dilakukan militer Israel terhadap warga Palestina yang menunggu bantuan di Gaza. Serangan itu mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dunia serta sedikitnya 700 lainnya luka-luka pada 29 Februari 2024.

Dalam keterangan pers yang dikeluarkan di Putrajaya, Sabtu (2/3/2024), Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) mengatakan bahwa Malaysia mengutuk keras pembantaian warga Palestina yang tengah menunggu bantuan di Nabulsi, Semenanjung Gaza.

Baca Juga

Tindakan Israel yang menargetkan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap keputusan Mahkamah Internasional pada 26 Januari 2024 dan Konvensi Genosida 1948.

Dalam keterangan pers itu, Malaysia sekali lagi menyerukan agar gencatan senjata permanen segera dilakukan untuk menghentikan pembunuhan terhadap warga Palestina yang tidak bersalah. Malaysia ingin memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat disalurkan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza tanpa batasan.

Selain itu, Wisma Putra mengatakan komunitas internasional perlu mendesak Israel untuk menghentikan kekejaman tersebut dan mematuhi hukum internasional, mengingat situasi yang memburuk. Malaysia berharap masyarakat internasional memenuhi tanggung jawab kemanusiaan, etika, dan hukum untuk menghindari korban jiwa lebih lanjut.

Malaysia tetap teguh pada pendiriannya bahwa rakyat Palestina berhak atas negara mereka sendiri yang merdeka dan berdaulat, berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

 
Berita Terpopuler