JK Rowling Geram Waria Disamakan dengan Wanita dalam Sebuah Berita Pembunuhan

JK Rowling memprotes media massa yang menyamakan waria dengan wanita.

EPA/ANDY RAIN
Penulis novel Harry Potter, JK Rowling, konsisten dengan pernyataannya soal jenis kelamin.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JK Rowling mengkritik sebuah pemberitaan Sky News dengan menuliskan keluhannya di X (sebelumnya Twitter). Saluran berita televisi Inggris itu menayangkan berita tentang seorang transgender berusia 26 tahun yang dipenjara karena membunuh.

Sky News menyebutnya waria itu sebagai "wanita". Seorang transgender bernama Scarlet Blake dinyatakan bersalah pekan lalu karena membunuh seorang pria.

Empat bulan kemudian, Blake membuat live video membunuh seekor kucing. Hakim mengatakan Blake terinspirasi oleh film dokumenter Netflix Don’t F*** With Cats.
 
Blake didakwa atas kematian Jorge Martin Carreno, pria yang dia pukul dan dorong ke Sungai Cherwell di Oxford pada Juli 2021. Blake adalah seorang transgender yang mengubah dirinya dari laki-laki menjadi perempuan. BBC melaporkan bahwa Blake akan menjalani hukuman seumur hidup di penjara pria.
 
"Saya sangat muak dengan omong kosong ini," kata Rowling mengunggah ke akun X-nya yang memiliki 14 juta pengikut.

Itu merupakan tanggapannya terhadap Sky News yang tidak mengidentifikasi Blake sebagai wanita transgender. Sky News hanya mencatat bahwa Blake adalah transgender dalam cerita lengkapnya di situs webnya.

"Dia bukan seorang wanita. Ini #NotOurCrimes," kata Rowling.
 
"Pengadilan sebelumnya diberi tahu bagaimana dia dari Cina tiba di Inggris pada usia sembilan tahun, mengaku kepada orang tuanya sebagai transgender pada usia 12 tahun. Dia mengatakan, ‘hal itu membuat ayah saya sangat tidak bahagia dan juga ibu saya dan menyebabkan kerugian besar hingga keretakan emosi’. Para juri diberi tahu bagaimana Blake, yang sebelumnya dikenal sebagai Alice Wang, memiliki ‘ketertarikan yang ekstrem pada kematian dan bahaya yang lebih dari sekadar fantasi'," kata pengadilan, dikutip BBC.
 
Rowling membagikan ulang unggahan dari penulis The Guardian, Louise Tickle, yang tidak mengidentifikasi Blake sebagai wanita transgender dalam liputannya mengenai putusan tersebut.
 
"Penulis kemudian mengunggah pernyataan tindak lanjut lainnya mengenai masalah ini: 1. Statistik kejahatan menjadi tidak berguna jika serangan kekerasan dan seksual yang dilakukan oleh laki-laki dicatat sebagai kejahatan perempuan. 2. Aktivis sudah menyerukan agar pembunuh sadis ini dipenjara di penjara wanita. 3. Misinformasi yang didorong oleh ideologi bukanlah jurnalisme," tulis Rowling.

Rowling konsisten menyatakan penolakannya terhadap pandangan yang menyamakan waria dengan perempuan. Pernyataan terbukanya kerap membuat gerah kalangan pro-LGBTQ.

Baca Juga

Pada tahun lalu, Rowling mengeklaim bahwa orang-orang telah salah memahami posisinya terhadap perempuan transgender. Dia menekankan bahwa dia tidak memikirkan bagaimana kontroversi tersebut akan berdampak pada apa yang diwarisinya kelak.
 
"Saya tidak berjalan-jalan di rumah sambil memikirkan warisan saya. Tahukah Anda, betapa sombongnya menjalani hidup sambil berpikir, 'Akan seperti apa warisan saya nantinya?' Aku peduli dengan masa sekarang. Saya peduli dengan yang hidup," kata dia dalam acara "The Witch Trials of JK Rowling podcast".
 
Kontroversi pertama kali muncul di sekitar Juni 2020, ketika Rowling menulis sebuah tweet. "Jika jenis kelamin itu tidak nyata, tidak ada ketertarikan terhadap sesama jenis. Jika jenis kelamin itu tidak nyata, realitas hidup perempuan secara global akan terhapus," kata dia saat itu.
 
Rowling juga berpendapat bahwa perempuan transgender mempertahankan pola kriminalitas laki-laki. Itu dapat membuat mereka lebih mungkin melakukan penyerangan fisik atau seksual terhadap seseorang di ruang ganti atau tempat penampungan perempuan dibandingkan perempuan tulen.

 
Berita Terpopuler