Mukjizat Alquran: Di Balik Penciptaan Waktu Siang dan Malam

Mukjizat Alquran terlihat dari kandungan ayat berupa makna dan keindahan bahasa.

Edi Yusuf/Republika
Ratusan muslimah membaca Alquran.
Rep: Rahmat Fajar Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Allah Swt lewat firmannya pada Surah al-Naba' ayat 9-11 menerangkan siklus siang dan malam serta manfaatnya kepada manusia. Tiga ayat tersebut berhubungan dengan aktivitas manusia selama 24 jam. Tiga ayat tersebut berbunyi:

Baca Juga

وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ

Wa ja‘alnā naumakum subātā(n).

Artinya: "Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat."

Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag dijelaskan bahkan Allah sengaja menjadikan tidur pada malam hari agar dalam menjalankan aktivitas pekerjaan di siang hari mendapatkan berbagai mata pencaharian. Dengan istirahat pada malam diharapkan tenaganya akan bugar pada keesokan harinya. Jika tidak tidur tenaganya akan merosot ketika melaksanakan tugas sehari-hari.

وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ

Wa ja‘alnal-laila libāsā(n).

Artinya: "Kami menjadikan malam sebagai pakaian."

Adapun pada ayat ini maksud dari malal sebagai pakaian yaitu gelap malam dapat menjadi pelindung dan menyembunyikan seseorang yang tidur dari bahaya atau musuh yang sedang mengancam. Selain itu malam juga sebagai pakaian menutup aurat yang kemungkinan bisa melihatnya.

وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ

Wa ja‘alnan-nahāra ma‘āsyā(n).

Artinya: "Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan."

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Sementara pada ayat ke-11 ini, Allah dengan jelas mengatakan bahwa diciptakannya malam untuk dipersiapkan manusia mencari rezeki. Dan ini sangar terkait dengan dua ayat sebelumnya.

Sementara itu, menurut tafsir ilmiah terdahulu dalam Tafsir Salman menjelaskan kata "Subat" pada Surah al-Naba' ayat 9 memiliki penafsiran berbeda-beda. Menurut pendapat Zallah, 'Subat' bermakna mati. Sebab orang yang diistirahatkan adalah orang mati. Namun berbeda dengan pendapat Lais yang menafsirkan "Subat" adalah 'tidur'. Pendapat ketiga ada yang memaknainya "putus" atau "memutuskan".

Sementara pada ayat 10 menurut Qaffal dalam Tafsir Nawawi berarti pakaian yang berfungsu menutupi tubuh. Adapun tafsir al-Kabir, malam disebut pakaian artinya kenikmatan. Sebab malam membuat manusia tidak kelihatan sehingga bisa terhindar dari musuh.

 

Adapun tafsir ayat 11, tafsir Al-Kabir menerangkan bahwa hampir seluruh manusia aktivitasnya pada siang hari. Dan lima tafsir klasik semuanya hanya membahas dari sisi bentuk kata serta ada/tidaknya kata "waktu" yang dibuang sebelum kata Ma'asyan. Sehingga ayat tersebut dapat diterjemahkan menjadi "Dan kami jadikan siang (sebagai waktu) untuk kehidupan.

 
Berita Terpopuler