Kecelakaan KA Turangga, Penyebabnya Berdasarkan Hasil Investigasi Ternyata...

KNKT memberikan sejumlah rekomendasi berkaca dari kecelakaan Turangga.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Petugas melakukan proses evakuasi korban tabrakan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban meninggal dunia kecelakaan rangkaian kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga. PT KAI menyatakan 4 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam proses penyelidikan.
Rep: Rahayu Subekti Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Keselamatan Nasional Transportasi (KNKT) sudah menyelesaikan investigasi kecelakaan KA Turangga dan KRL Bandung Raya yang terjadi pada awal tahun ini. Setelah investigasi selesai, KNKT memberikan sejumlah rekomendasi kepada Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Baca Juga

"Hasil investigasi ini untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers, Jumat (16/2/2024).

Plt Kasubkom Investigator Kecelakaan Perkeretaapian KNKT, Gusnaedi Rachmanas menjelaskan KNKT menerbitkan rekomendasi untuk Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Hal tersebut untuk memastikan keandalan sistem interface yang menghubungkan persinyalan mekanik dengan persinyalan elektrik.

Ditjen Perkeretaapian Kemenhub juga diharapkan dapat memastikan tersedianya prosedur terkait pelayanan peralatan persinyalan yang menggunakan sistem interface. Khususnya yang menghubungkan persinyalan mekanik dengan persinyalan elektrik.

Selain itu juga dapat meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem manajemen keselamatan perkeretaapian. "Khususnya terkait sistem pelaporan potensi bahaya serta penilaian dan pengendalian risiko," ucap Gusnaedi.

Penyebab kecelakaan ternyata...

 

Rekomendasi juga ditujukan kepada KAI agar menyusun prosedur terkait pelayanan peralatan persinyalan yang menggunakan sistem interface. Prosedur tersebut untuk menghubungkan persinyalan mekanik dengan persinyalan elektrik dan memastikan terlaksananya sistem pelaporan potensi bahaya dan setiap potensi bahaya yang telah diidentifikasi telah dikomunikasikan kepada SDM operasional pelayanan perjalanan kereta api sebagai bagian dari penerapan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK)

Dalam paparan hasil Investigasi KNKT, bias konfirmasi sinyal menjadi awal penyebab kecelakaan. "Kecelakaan ini terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan blok mekanik atau uncommanded signal Stasiun Cicalengka yang terproses oleh sistem interlocking blok elektrik Stasiun Haurpugur," kata Gusnaedi.

Gusnaedi menjelaskan uncommanded signal tersebut kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur sebagai indikasi seolah-olah telah diberi konfirmasi blok aman oleh Stasiun Cicalengka. Indikasi telah diberi blok aman tersebut berdampak pada proses pengambilan keputusan untuk memberangkatkan KA dari masing-masing stasiun.

"Karena secara sistem Stasiun Haurpugur dapat memberangkatkan KA 350 CL Bandung Raya menuju Stasiun Cicalengka," ucap Gusnaedi.

Selanjutnya Ketika KA 350 CL Bandung Raya lepas dari Stasiun Haurpugur, Gusnaedi menyebut sistem persinyalan elektrik mengirim sinyal warta lepas atas info berangkat KA 350 CL Bandung Raya ke Stasiun Cicalengka. Input tersebut menyebabkan indikator blok mekanik Stasiun Cicalengka berubah menunjukkan blok ke Haurpugur berubah menjadi putih.

Sehingga Stasiun Cicalengka dapat melangsungkan KA 65A Turangga berjalan langsung ke Stasiun Haurpugur. "Beberapa saat kemudian terjadi tabrakan kedua kereta di depan sinyal masuk Stasiun Cicalengka," tutur Gusnaedi.

Sebelumnya, pada 5 Januari 2024 terjadi tabrakan antara KA 350 CL Bandung Raya dengan KA 65A Turangga di KM 181+700 petak jalan Stasiun Cicalengka-Stasiun Haurpugur. KA 350 merupakan rangkaian kereta api penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Padalarang dengan tujuan stasiun Cicalengka.

KA 65A merupakan rangkaian kereta api penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Banjar dengan tujuan stasiun Bandung. Dalam kejadian tersebut, empat orang meninggal dunia dan 37 orang luka-luka.

Data Kecelakaan Kereta 2015-2023 - (Tim Infografis)

 
Berita Terpopuler