Kisah Bashar Bin Asim Menolak Jabatan karena Takut Hisab Akhirat

Surat Al Anfal ayat 27 melarang perbuatan tidak amanah.

Republika/ Yasin Habibi
Ilustrasi Mencari Pemimpin Umat
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT sangat membenci orang yang tidak menjaga dan menjalankan amanahnya. Balasan yang akan diterima oleh orang yang tidak amanah, sudah sangat jelas yakni akan dilaknat oleh Allah dan akan menjadi musuh-Nya di hari kiamat.

Salah satu ayat Alquran yang melarang perbuatan tidak amanah adalah Surat Al Anfal ayat 27.

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al Anfal Ayat 27).

Dikutip di 99 Kisah Menakjubkan Sahabat Nabi oleh Tethy Ezokanzo, karena kekhawatiran akan laknat Allah dan siksaan akibat tidak bisa menjalankan amanah tersebut. Pada zaman dahulu, banyak sahabat Nabi SAW yang menolak saat ditunjuk menjadi seorang pemimpin atau pejabat. Para sahabat tidak suka jika diberi jabatan dan apabila terpilih menjadi pejabat, mereka akan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi ra-ajiuun.

Mereka sedih dan mengucurkan air mata. Badannya bergetar karena takut tidak dapat menjalankan amanah. Ini dikarenakan tanggung jawab yang sangat besar memimpin umat. Sebagian besar, justru terang-terangan menolak jabatan.

Seperti kisah Khalifah Umar bin Khattab radiyallahu anhu melantik Bashar bin Asim radiyallah anhu sebagai pejabat pemungut pajak. la ditugaskan untuk memungut zakat penduduk Hawazin. Tampaknya, Bashar enggan dengan tugas tersebut sehingga ia seperti mengulur-ulur waktu keberangkatannya.

Baca Juga

Apa yang menyebabkanmu terlambat...

"Apa yang menyebabkanmu terlambat?" tanya Umar. "Apakah kamu tidak mendengar dan taat pada perintah kami?"

"Tidak, sungguh aku paham maksud perintahmu," jawab Bashar. "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Barangsiapa yang menjadi ketua bagi sesuatu urusan kaum muslimin, pada hari kiamat ia akan datang dengan berdiri di atas sebuah jembatan neraka. Jika ia melakukan kebaikan, ia akan selamat. Jika melakukan kejahatan, jembatan itu akan runtuh lalu ia jatuh ke dalam api neraka selama tujuh puluh tahun," jelas Bashar.

Bashar sangat takut ancaman itu jika tidak amanah. la ingin menolak perintah ini. Namun, Umar terus mendesaknya.

Seperti biasa kepada para sahabat yang menolak jabatan, ia katakan, "Apakah kalian hendak menaruh amanat di atas pundakku, kemudian kalian membiarkanku memikulnya seorang diri? Tidak, demi Allah, tidak kuizinkan selama-lamanya!”

Inilah gambaran para sahabat yang tidak menyukai jabatan. Mereka tidak suka pujian, apalagi limpahan harta benda.

Sifat tawadhu begitu mengakar dalam setiap sisi kehidupan mereka. Mereka lebih takut terhadap hisab di akhirat kelak sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan pun mereka sangat hati-hati.

 
Berita Terpopuler