Bela Prabowo, TKN: Ahok Lebih Emosional, Kerap Memaki-maki Rakyat Kecil

Ahok dalam pernyataannya menyebut Prabowo sebagai sosok emosional.

dok istimewa
Wakil Komandan Tim Hukum TKN Prabowo Gibran, Habiburokhman
Rep: Febryan A Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merespons pernyataan terbaru Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut Prabowo Subianto sosok yang emosional. Menurut TKN, Ahok justru lebih emosional ketimbang Prabowo.

Baca Juga

"Pasti emosionalnya lebih emosional Ahok dari pada Pak Prabowo," kata Wakil Ketua TKN, Habiburokhman kepada wartawan di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024).

Habiburokhman menjelaskan, kepribadian Ahok yang emosional tampak ketika dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta 2014–2017. Ahok kerap memarahi masyarakat yang datang mengadu ke Balai Kota DKI Jakarta.

"Saya ingat ya dulu rangkaian kemarahan yang dia semburkan ketika beliau ada di posisi gubernur kepada rakyat-rakyat kecil. Dia memaki-maki rakyat, itu kan jejak digitalnya ada," kata Habiburokhman.

Ahok dalam pernyataannya yang viral diketahui juga mendiskreditkan Prabowo dengan menyebut pria berusia 72 tahun itu dalam kondisi tidak sehat. Habiburokhman menilai, Prabowo jauh lebih sehat ketimbang Ahok.

 

Ahok diketahui turut menyebut Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, hingga Presiden Jokowi tidak bisa bekerja. Habiburokhman secara spesifik membela Presiden Jokowi. Menurutnya, penilai Ahok itu tidak ilmiah karena hasil survei menunjukkan bahwa hampir 80 persen rakyat puas dengan kinerja Jokowi.

 

"Masyarakat pasti yang lebih tahu. Kalau Pak Jokowi dibilang tidak bisa kerja, kan sepertinya tidak ilmiah apa yang disampaikan Ahok karena approval rate Pak Jokowi itu hampir tembus 80 persen. Itu salah satu rekor," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Habiburokhman lantas menyebut, Ahok justru yang tidak bisa bekerja. Dia mengetahui itu karena Ahok adalah mantan kader Partai Gerindra. Bahkan, Habiburokhman mengaku dulu ikut mendukung Ahok ketika maju pada Pilgub DKI 2012.

"Ya nggak bisa kerja juga ini orang. (Ahok) cuma bisa omon-omon (bicara)," kata Habiburokhman.

Sebelumnya, video Ahok mempertanyakan kemampuan Prabowo hingga Jokowi dalam bekerja, viral di media sosial. Ahok melontarkan pernyataan tersebut ketika dia berdialog dengan seorang lansia pendukung Prabowo-Gibran di atas panggung kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. 

Ahok mengajak ibu lansia itu untuk tidak memilih Prabowo sebagai presiden. Sebab, kata dia, dalam memilih presiden jangan sampai mencoblos orang yang sudah tidak sehat. "Kita tak ingin pemimpin emosional, yang tak terbukti bisa kerja, ini presiden loh," ujar Ahok. 

Mantan gubernur DKI itu pun khawatir bila tiba-tiba Gibran yang naik menjadi Presiden karena ada keadaan tertentu. "Ibu sih 82 tahun saya gak bisa berdebat sama ibu, tapi Presiden, kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota terus ibu kira pak jokowi juga bisa kerja?" kata Ahok ke ibu

Ahok tak menampik semua bisa berdebat soal ini. Tapi ia mengaku tahu betul, hanya saja tak mau membukanya di depan publik. 

"Saya lebih tahu, saya gak enak ngomong di depan umum, tapi kalau ibu ingin memilih Prabowo itu hak ibu, tapi saya ingin sampaikan juga tidak fair kalau hanya kemampuan kerja, itu saja dasarnya," kata mantan wakil gubernur pendamping Gubernur DKI Jakarta Jokowi itu.

 

 

 

 
Berita Terpopuler