Jumat Siang, Gunung Semeru Kembali Erupsi

PVMBG menetapkan status oranye untuk keamanan penerbangan menyusul erupsi Semeru.

dok. PVMBG Badan Geologi
Gunung Semeru saat erupsi pada Senin (19/12/2022) pukul 15.58 WIB. Gunung di Jawa Timur itu kembali erupsi pada Jumat (2/2/2024) pukul 15.21 WIB.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Jumat (2/2/2024) pukul 15.21 WIB. Ketinggian letusan terpantau mencapai 1,3 kilometer di atas puncak.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 2 Februari 2024, pukul 15.21 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.300 meter di atas puncak atau 4.976 meter di atas permukaan laut," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.

Menurut Sigit, kolom abu vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu teramati berwarna kelabu. Intensitasnya tebal dan mengarah ke arah timur laut.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 124 detik," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga menetapkan notifikasi untuk keamanan penerbangan (VONA/Volcano Observatory Notice for Aviation) pada status oranye. Status tersebut mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk semakin waspada.

Baca Juga

Wwarna oranye juga diartikan sebagai letusan dengan kode yang berpotensi membahayakan penerbangan. Setiap pesawat harus menghindari kawasan di sekitar gunung tersebut.

Dalam laporan tertulisnya, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur Lumajang itu mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan. Jarak amannya ialah sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, ada pontensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Itu karena area tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat pun diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Semua diserukan berhati-hati di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 
Berita Terpopuler