Warga Minta Seluruh Pelaku Tawuran di Pasar Rebo Ditangkap

Tawuran bukan hanya merugikan para pelaku tapi juga pengguna jalan.

Republika/Bayu Adji P
Suasana di lokasi tawuran, bawah flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (31/1/2024).
Rep: Bayu Adji P Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawuran yang terjadi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Ahad (28/1/2024) menjadi perhatian banyak pihak. Sejumlah warga yang tinggal di sekitar wilayah itu pun tak jarang dibuat resah dengan aksi tawuran, yang disebut hanpir tiap pekan terjadi, di bawah flyover Pasar Rebo itu.

Baca Juga

Salah seorang warga di sekitar lokasi, Takim (30 tahun), mengaku resah dengan aksi tawuran yang tak kunjung berhenti di wilayah itu. Pasalnya, tawuran yang dilakukan oleh para pemuda, tak jarang di bawah umur, itu menggunakan senjata tajam.

"Resah lah. Pernah sampe sini juga," kata lelaki yang berjualan bensin eceran di pinggi Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, saat ditemui Republika.co.id, Rabu (31/1/2024).

Takim mengaku pernah melawan para pemuda itu yang tawuran sampai tempat bekerja. Alih-alih para pemuda itu kabur, Takim justru terkena sabetan senjata tajam.

"Pernah kena juga celurit, enam bulan lalu," kata dia sambil menunjukan bekas lukanya.

Menurut dia, warga sekitar juga resah dengan tawuran yang dilakukan oleh para pemuda tanggung itu. Namun, warga tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, tawuran itu dilakukan pada dini hari, ketika warga kebanyakan sedang istirahat. 

"Warga juga pada jaga, tapi namanya udah ribut mah susah dilerai," kata Takim. 

Patroli keamanan tak membantu...

 

Patroli yang dilakukan aparat kepolisian juga dinilai tak banyak membantu. Pasalnya, petugas yang patroli tak banyak. 

Namun, ia memiliki harapan tawuran itu bisa diatasi. Dengan begitu, warga yang beraktivitas hingga pagi juga bisa tetap merasa aman.

"Saya mah sebagai warga harapannya ditangkap aja. Sering korban jiwa soalnya," kata dia.

Senada dengan Takim, salah seorang warga lainnya, Ipal Aso (34) juga ingin para pelaku tawuran itu ditangkap. Pasalnya, aksi tawuran itu tak hanya merugikan mereka yang tawuran, tapi juga orang yang sedang melintas.

"Yang lain, yang tidak ikut, jadi kena sasaran," ujar dia.

Ia berharap, petugas dapat meningkatkan patroli agar para pemuda itu tak memiliki kesempatan untuk tawuran. Pasalnya, aksi itu tak mungkin untuk dicegah oleh warga dengan berjaga, mengingat tawuran selalu dilakukan pada dini hari.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta Arifin mengatakan, patroli yang dilakukan rutin dilakukan. Namun, menurut dia, patroli bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah aksi tawuran terjadi. 

"Tawuran kan bukan tanggung jawabnya bukan ada di satu pihak. Semua punya tanggung jawab. Para orang tua, remaja, semuanya ya," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Ia menjelaskan, masyarakat juga punya andil untuk menciptakan lingkungan yang aman. Untuk menciptakan lingkungan aman tidak bisa hanya mengandalkan Satpol PP.

"Jadi harusnya membangun ketahanan lingkungan untuk keamanan bersama semua pihak. Yang ada di lingkungan itu juga ikut harus menjaga dan bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, aman," ujar Arifin. 

 
Berita Terpopuler