Iran Bantah Terlibat dalam Serangan Drone di Yordania

Serangan ini merupakan serangan pertama yang menewaskan pasukan AS.

EPA-EFE/IRANIAN DEFENCE MINISTRY HANDOUT
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Iran, (28/1/2024)menunjukkan pembawa satelit Simorgh (Phoenix) sebelum diluncurkan di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di provinsi Semnan
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan Iran memandang klaim keterlibatannya dalam serangan yang menewaskan tiga tentara Amerika Serikat (AS) di perbatasan Yordania-Suriah "tanpa dasar."

Baca Juga

Kanaani juga mengatakan serangan-serangan AS ke Suriah dan Irak serta perang di Gaza hanya akan mengintensifkan siklus instabilitas di kawasan. Presiden AS Joe Biden menyalahkan kelompok yang didukung Iran yang menggelar serangan drone ke pasukan AS.

Serangan Ahad (28/1/2024) dini hari itu merupakan serangan pertama yang menewaskan pasukan AS sejak perang Israel di Gaza pecah bulan Oktober lalu. Insiden ini juga mengirim gelombang kejutan ke seluruh Timur Tengah.

Pada Senin (29/1/2024) Kanaani mengatakan "kelompok perlawanan" tidak mendapat perintah dari Iran. Sebelumnya dalam pernyataannya misi Iran di AS menegaskan 'Iran tidak memiliki koneksi dan tidak berhubungan dengan serangan ke pangkalan AS.' "Terdapat konflik antara pasukan AS dan kelompok perlawanan di kawasan, yang saling membalas serangan," tambah misi Iran.

Serangan ini merupakan eskalasi terbesar saat situasi di Timur Tengah sudah memanas akibat operasi militer Israel ke Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel ke pemukiman Palestina sudah menewaskan 26 ribu orang lebih.

 
Berita Terpopuler