Cina Minta Iran Desak Houthi Hentikan Serangan di Laut Merah

Jika tidak akan berisiko pada hubungan perdagangan kedua negara.

EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Anggota suku yang setia kepada Houthi menginjak bendera AS dan Israel selama protes anti-AS dan anti-Israel, di pinggiran Sanaa, Yaman, 25 Januari 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Empat sumber Iran mengatakan pemerintah Cina meminta Iran untuk membantu menghentikan serangan kelompok Houthi di Laut Merah. Jika tidak akan berisiko pada hubungan perdagangan kedua negara.

Sumber-sumber Iran mengatakan diskusi mengenai serangan Houthi dan perdagangan Iran dan Cina diangkat pada beberapa pertemuan di Beijing dan Teheran. Mereka menolak memberikan detail kapan dan siapa saja yang menghadiri pertemuan tersebut.

Baca Juga

BACA JUGA: Surat Yasin Lengkap 83 Ayat Arab, Latin, dan Terjemahan

"Pada dasarnya Cina mengatakan: 'bila kepentingan kami terganggu dalam bentuk apa pun, maka akan berdampak pada bisnis kami dengan Iran. Jadi beritahu Houthi untuk menahan diri'," kata salah satu sumber Iran yang mendapat pengarahan mengenai pertemuan antara dua negara tersebut, Kamis (25/1/2024).

Serangan-serangan Houthi yang merupakan bentuk solidaritas pada rakyat Palestina di Gaza menaikan biaya asuransi dan pengiriman barang dari Asia ke Eropa. Sebab mengganggu rute perdagangan penting yang banyak digunakan kapal-kapal dari Cina.

Namun, empat sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan pejabat pemerintah Cina tidak memberikan komentar atau ancaman khusus mengenai bagaimana hubungan perdagangan Beijing dengan Iran dapat terpengaruh jika kepentingannya dirusak serangan Houthi.

Sementara Cina merupakan mitra dagang terbesar Iran selama beberapa dekade terakhir. Hubungan perdagangan mereka timpang berat ke Cina. Contohnya, berdasarkan data perusahaan analisa perdagangan Kpler tahun lalu kilang minyak Cina adalah pembeli 90 persen minyak mentah Iran.

Setelah sanksi-sanksi Amerika Serikat (AS) membuat banyak konsumen Iran menjauh sementara perusahaan-perusahaan Cina mendapatkan banyak diskon yang menguntungkan.

AS meminta Cina mendesak Teheran...

Pada Rabu (24/1/2024), surat kabar The Financial Times melaporkan upaya AS meminta Cina mendesak Teheran untuk mengendalikan Houthi di Yaman tidak membuahkan hasil. Dalam laporannya surat kabar AS tersebut mengatakan tiga bulan terakhir Washington berulang kali mengangkat masalah ini dengan pejabat tinggi Cina.

The Financial Times menambahkan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan wakilnya Jon Finer membahas isu ini dalam pertemuan dengan Kepala Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis Cina Liu Jianchao di Washington bulan ini.

Laporan tersebut juga mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga membahas masalah ini Menteri Luar Negeri Cina. The Financial Times mengatakan pejabat AS yakin terdapat sedikit bukti Cina memberikan tekanan pada Iran untuk menahan Houthi di luar pernyataan moderat Beijing pekan lalu.

Sebelumnya, militer AS kembali menggelar serangan udara ke Yaman. Menghancurkan dua rudal anti-kapal Houthi yang hendak diluncurkan dan diarahkan ke Laut Merah.

Pada Senin (22/1/2024) lalu pasukan AS dan Inggris menggelar serangan kedua ke Yaman. Mengincar gudang bawah tanah serta rudal dan kapabilitas pengintaian Houthi yang digunakan kelompok itu dalam serangan-serangannya ke Laut Merah.

Serangan-serangan Houthi yang ditunjukan sebagai bentuk solidaritas pada rakyat Palestina yang ditengah dibombardir Israel di Gaza sudah mengganggu lalu lintas perdagangan dunia dan dikhawatirkan dapat memicu inflasi global. Selain itu juga dianggap dapat memperluas konflik Israel ke seluruh kawasan Timur Tengah.

 
Berita Terpopuler