Pameran Artefak Peninggalan Nabi Muhammad di Ponorogo

Pameran di museum Ndalem Guron dibuka untuk masyarakat umum

Pengunjung mengamati artefak imamah (sorban) peninggalan Nabi Muhammad SAW yang dipamerkan di museum Ndalem Guron Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (21/1/2024). Pameran yang dibuka untuk masyarakat umum tersebut antara lain memamerkan artefak terompah, imamah, serpihan siwak, rambut, jenggot, darah bekam, tanah makam tersebut untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Pengunjung mengamati artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW yang dipamerkan di museum Ndalem Guron Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (21/1/2024). Pameran yang dibuka untuk masyarakat umum tersebut antara lain memamerkan artefak terompah, imamah, serpihan siwak, rambut, jenggot, darah bekam, tanah makam tersebut untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Red: Tahta Aidilla

REPUBLIKA.CO.ID,  PONOROGO--  Pameran artefak peninggalan Nabi Muhammad dipamerkan di museum Ndalem Guron Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (21/1/2024).

Pameran yang dibuka untuk masyarakat umum tersebut, antara lain memamerkan artefak terompah, imamah, serpihan siwak, rambut, jenggot, darah bekam, tanah makam tersebut untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

 
Berita Terpopuler

5 Mitos Keunggulan Militer Israel yang Terpatahkan Selama Perang Gaza

Sebelum Borong Ekskavator, Haji Isam Dikenal Sudah Jadi Sultan dengan Jet Pribadi

Kominfo Putus Jaringan Internet Indonesia ke Kamboja dan Filipina

Cerita Harmoko, Petugas Damkar yang Evakuasi Pria Gantung Diri di Flyover Cimindi

Cari Perkara di Shujaiya, Empat Tentara Israel Tewas

Fakta Baru di Sidang SYL, Green House Milik Bos Parpol Diduga Terkait Aliran Dana Kementan

Biden Belepotan Saat Debat Capres AS, Demokrat Cari Pengganti?

Ditemukan dalam Mulut Terlakban, Ini Pesan Terakhir Korban Gantung Diri di Flyover Cimindi

Eksklusif! Erick Thohir Buka-Bukaan Soal Perpanjangan Kontrak STY Hingga 'Grup Neraka'

Giliran Spanyol Ikut Gugat Kampanye Genosida Israel di ICJ