Tujuh Golongan yang Selalu Ada dalam Naungan Allah SWT

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni menyampaikan hadits Nabi Muhammad.

Twitter @Saudi_GoodNews
Hujan musim dingin yang lebih lebat dari biasaya telah membuat banyak bunga dan tumbuhan bermekaran di gurun pasir Arab Saudi. Bunga-bunga ungu atau lavender liar telah menyelimuti padang pasir Arab Saudi bagian Utara.
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menyampaikan sebuah hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad SAW. Hadits tersebut menjelaskan tujuh golongan manusia yang selalu ada dalam naungan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, "Tujuh golongan akan selalu berada dalam naungan Allah di bawah naungan 'Arsy-Nya nanti pada hari yang tiada lagi naungan melainkan naungan Allah. Yaitu imam yang adil, pemuda yang baru tumbuh beribadah kepada Allah SWT, orang yang zikir kepada Allah di tempat yang sepi sampai mencucurkan air mata karena takut kepada Allah, orang yang jiwanya tertambat pada masjid, jika ia keluar dari masjid maka akan segera kembali lagi, orang yang memberikan sedekah secara rahasia sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya itu, dua orang yang saling menyayangi karena Allah, berkumpul dan berpisah karena Allah, dan laki-laki yang diajak perempuan cantik (untuk berbuat zina dengannya) tapi ia malah menolaknya dan mengatakan, 'Sungguh aku takut kepada Allah SWT'."

Imam yang adil dalam hadits itu maksudnya adalah setiap orang yang menangani urusan umat Islam, baik para pejabat atau seorang hakim. Orang yang tekun beribadah sejak usia muda, maksudnya dikhususkan kepada pemuda karena masa muda adalah waktu ketika dorongan syahwat sedang sangat kuat.

Orang yang selalu ingat kepada Allah dengan lisannya atau dengan hatinya, terutama dalam keadaan yang sepi (menyendiri), yang tidak dilihat oleh siapapun kecuali oleh Allah sampai meneteskan air mata karena takut kepada Allah SWT.

Orang yang jiwanya tertambat di masjid, yakni hatinya sangat menyukai masjid dan selalu berjamaah di masjid. Orang yang memberikan sedekah secara diam-diam, sehingga seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diperbuat oleh tangan kanannya, yakni jika tangan kiri diumpamakan sebagai orang yang bangun, maka ia tidak mengetahui sedekah tangan kanan karena tersembunyi. Menurut pendapat lain, maksudnya adalah sedekah tanpa diketahui orang lain.

Baca Juga

Dua orang yang saling menyayangi...

Dua orang yang saling menyayangi karena Allah, tidak karena tujuan duniawi semata. Mereka menjalin kasih sayang sampai ajal menjemputnya.

Laki-laki yang menolak ajakan perempuan cantik untuk berbuat zina karena takut kepada Allah.

Mereka semua itu nanti pada hari kiamat akan mendapatkan naungan dari Allah SAW. Abu Syamah menggambarkan tujuh golongan tersebut dalam gubahan nazham di dalam Bahar Thawil sebagai berikut.

"Berkata Nabi Muhammad yang mulia, sesungguhnya ada tujuh golongan, Allah Yang Maha Agung meletakkan mereka dibawah naungan-Nya. Orang-orang yang menyayangi dan orang yang menjaga diri, pemuda (yang gemar beribadah) dan orang yang suka memberi. Orang yang menangis, dan orang yang sholat (di dalam Majis Ilahi) dan pemimpin yang adil." (Abu Syamah)

 
Berita Terpopuler