Sejumlah Senator AS Desak Pembekuan Bantuan Militer untuk Israel

Israel menegaskan tak akan berhenti menyerang hingga Hamas lenyap.

network /Kabar Dunia dan Indonesia
.
Rep: Kabar Dunia dan Indonesia Red: Partner

Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) terlihat di belakang dasar Monumen Washington sekitar fajar di Washington, DC, AS (3/1/2024) di antara kibaran bendera Amerika Serikat. (dok. EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS)

WASHINGTON – Pertarungan suara terjadi di Senat Amerika Serikat (AS) mengenai posisi mereka soal Israel. Merespons serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel menyerang Gaza hingga saat ini yang menyebabkan sekitar 24 ribu warga sipil Gaza meninggal dunia dan sebagian besar mengungsi.

Mayoritas senator menolak resolusi yang mendesak pembekuan bantuan keamanan kepada Israel, kecuali Kemenlu AS membuat laporan dalam kurun 30 hari memastikan, apakah Israel melanggar HAM atau tidak dalam serangan ke Gaza.

Dalam pemungutan suara Selasa (16/1/2024) waktu setempat, 72 senator memilih menolak resolusi tersebut, sedangkan 11 lainnya mendukungnya. Akhirnya, resolusi gugur dalam pemungutan di Senat yang berjumlah 100 anggota tersebut.

Pemungutan suara itu didesakkan oleh Bernie Sanders, senator independen yang menjalin kaukus dengan Demokrat. Ditolaknya resolusi ini menjadi keprihatinan yang meningkat dari senator Demokrat, khususnya dari kelompok kiri.

Mereka menolak diteruskannya bantuan keamanan, tetapi Presiden Joe Biden yang memegang pemerintahan saat ini dan berasal dari Demokrat tetap memasok senjata di tengah serangan Israel, yang menyebabkan kematian banyak warga sipil Palestina.

‘’Kita harus meyakinkan bahwa bantuan AS yang digunakan Israel sesuai dengan HAM dan hukum yang kita miliki,’’ kata Sanders saat mengampanyekan dukungan untuk resolusi itu. Ia menganggap Senat gagal melihat dampak perang terhadap warga sipil.

Gedung Putih menentang... (buka halaman 2)


Gedung Putih menentang resolusi itu yang bisa mengarah pada adanya persyaratan atas pemberian bantuan kepada Israel. Para senator yang senada dengan Gedung Putih menyatakan resolusi ini memberikan pesan yang salah di mana Israel telah mengubah target serangan.

‘’Resolusi bukan hanya tidak berdasar, ini berbahaya. Resolusi ini benar-benar sinyal yang salah pada waktu yang salah,’’ kata senator dari Republik, Lindsey Graham. AS memang selama ini memberikan bantuan kepada Israel.

Setiap tahun AS menggelontorkan bantuan militer untuk Israel senilai 3,8 miliar dolar AS, dari pesawat tempur hingga bom berkekuatan tinggi yang bisa menghancurkan terowongan-terowongan Hamas. Bahkan, Biden meminta Kongres menyetujui tambahan 14 miliar dolar AS.

Resolusi yang diajukan Sanders merujuk Foreign Assistance Act yang mengizinkan Kongres, untuk meminta Kemenlu memberikan laporan HAM dan informasi lainnya atas suatu negara yang memperoleh bantuan keamanan dari AS.

Jika resolusi tersebut mendapat lampu hijau Senat, ini memberikan waktu bagi Kemenlu untuk menyediakan laporan HAM itu dalam kurun 30 hari. Setelah menerima laporan itu, Kongres bisa mengajukan resolusi lain yang meminta perubahan bantuan keamanan untuk Israel.

Israel melakukan serangan kepada Hamas setelah kelompok pejuang ini menyerang perbatasan Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan 240 disandera. Serangan Israel ke Gaza menyebabkan 24.285 warga sipil kehilangan nyawa.

Ribuan jasad lainnya kemungkinan hilang di bawah puing-puing bangunan di Gaza yang dibom Israel. Serangan Israel juga membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza harus meninggalkan rumah mereka. Pasokan pangan, medis, dan bahan bakar terus menipis.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mendesak Israel mengurangi korban sipil dalam serangan ke Gaza. Namun, Israel menegaskan tak akan berhenti menyerang hingga Hamas lenyap. Di sisi lain, Hamas tak mengendurkan perlawanan terhadap Israel. (reuters/han)

 
Berita Terpopuler