Rusia Tangkap Ribuan Migran Bermasalah Selama Operasi Tahun Baru

Sebagian besar migran berasal dari Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, dan Armenia.

Denis Voronin/Moscow News Agency via AP
Seorang pria berjalan di jalan saat hujan salju lebat di Moskow, Rusia, Senin, 4 Desember 2023. Rusia menahan ribuan migran yang diduga melakukan pelanggaran UU Migrasi.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kepolisian Rusia telah menangkap ribuan migran bermasalah dari seluruh wilayah di negara tersebut selama operasi penggerebekan Malam Tahun Baru. Banyak dari migran yang ditahan menghadapi risiko deportasi.

Baca Juga

Sekitar 3.000 migran ditahan di kota terbesar kedua di Rusia, yakni St. Petersburg. Mereka semua menjalani pemeriksaan.

"Ternyata, lebih dari 600 migran berada di Rusia dengan berbagai pelanggaran undang-undang migrasi," kata kantor berita Rusia, RIA, dalam laporannya pada Senin (1/1/2024).

Menurut RIA, lebih dari 100 orang menghadapi deportasi. Di kota Chelyabinsk, badan investigasi utama Rusia, Komite Investigasi, mengatakan pihaknya membuka kasus pidana terhadap tiga migran karena "tindakan hooliganisme" terhadap prajurit Rusia dan istri mereka.

"Kerumunan migran yang mabuk menyerang dua pemuda yang didemobilisasi dari garis depan, seorang tentara dipukul dengan tongkat. Tercatat juga bahwa para migran menghina istri para veteran operasi militer khusus," kata Komite Investigasi Rusia lewat saluran Telegram-nya.

 

Komite Investigasi Rusia mengungkapkan, pihaknya juga membuka penyelidikan terhadap "tindakan ilegal migran" di wilayah Sverdlovsk di pegunungan Ural Rusia dan di wilayah Moskow. Namun, tak dijelaskan secara terperinci mengenai tindakan ilegal yang dimaksud.

 

Banyak migran yang sebagian besar berasal dari negara tetangga di Asia Tengah seperti Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, dan Armenia, datang ke Rusia untuk mencari pekerjaan. Pada Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya memiliki lebih dari 10 juta pekerja migran.

"Ini bukan masalah yang mudah," kata Putin dalam konferensi pers tahunannya.

 
Berita Terpopuler