Ribuan Warga Yaman Turun ke Jalan, Suarakan Dukungan Terhadap Palestina

Houthi serukan masyarakat dunia berlakukan boikot ekonomi terhadap produk AS-Israel.

EPA-EFE/OSAMAH YAHYA
Masyarakat turun ke jalan untuk mendukung perlawanan Palestina di Sanaa, Yaman, 29 Desember 2023.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Ribuan warga Yaman turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap perlawanan Palestina, Jumat (29/12/2023). Aksi tersebut diserukan dan dipelopori oleh kelompok Houthi.

Aksi dukungan terhadap Palestina itu digelar di sejumlah wilayah Yaman. Menurut kantor berita Saba yang dikelola Houthi, unjuk rasa berlangsung di provinsi Sanaa, Hodeidah, Hajjah, Dhale, al-Bayda, serta di provinsi Saada dan Raymah. Jargon yang diusung dalam aksi tersebut adalah "Bersama Kalian hingga Kemenangan. Amerika Tidak akan Menghentikan Kami".

Houthi merilis pernyataan dan dibacakan kepada massa aksi. Dalam pernyataannya, Houthi menyerukan masyarakat dunia memberlakukan boikot ekonomi terhadap produk-produk Amerika dan Israel.

Baca Juga

"Termasuk semua perusahaan yang mendukung produk-produk tersebut," kata Houthi dalam pernyataannya, dikutip laman Middle East Monitor.

Houthi kemudian menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan operasi serangannya di Laut Merah. Sejak 19 November 2023, kelompok Houthi telah menyita atau menyerang belasan kapal komersial yang melintasi Laut Merah dengan menggunakan drone serta rudal.

Houthi mengeklaim mereka hanya membidik kapal-kapal milik atau menuju pelabuhan Israel. Serangan terhadap kapal-kapal tersebut merupakan bentuk dukungan Houthi terhadap perjuangan dan perlawanan Palestina.

Sejak Houthi aktif menyerang kapal-kapal di Laut Merah, sejumlah perusahaan kargo memutuskan untuk menghindari wilayah perairan tersebut. Perubahan jalur laut dengan menghindari pelayaran melintasi Laut Merah dapat menyebabkan penundaan pengiriman kargo.

Hal itu karena Laut Merah merupakan jalur terpendek antara Asia dan Eropa melalui Terusan Suez. Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Pada 18 Desember 2023 lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan peluncuran Operation Prosperity Guardian (OPG). Dia mengatakan, OPG dibentuk sebagai respons atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

"Meningkatnya serangan Houthi yang berasal dari Yaman baru-baru ini mengancam kebebasan perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional," ujar Austin.

Austin menyebut, negara-negara yang berupaya menjunjung kebebasan navigasi perlu bersatu untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh aktor nonnegara tersebut. Negara-negara yang tergabung dalam satgas maritim OPG antara lain Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

Sementara itu, kelompok Houthi menyampaikan, pembentukan satgas maritim oleh AS dan sekutunya tidak akan mengubah sikap serta dukungan mereka untuk Palestina. "Posisi kami tidak akan berubah terhadap isu Palestina, baik aliansi angkatan laut dibentuk atau tidak," kata pejabat Houthi, Mohammed Abdulsalam, kepada Reuters, 19 Desember 2023 lalu.

"Posisi kami dalam mendukung Palestina dan Jalur Gaza akan tetap ada hingga berakhirnya pengepungan, masuknya makanan dan obat-obatan, dan dukungan kami terhadap rakyat Palestina yang tertindas akan terus berlanjut," ujar Abdulsalam.

 
Berita Terpopuler