Ganjar Pranowo Kritik Anggaran Pendidikan yang Hanya Puter-Puter

Ganjar memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen jika terpilih jadi RI 1.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara dalan dialog yang digelar Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, anggaran pendidikan dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Namun, ia menyoroti, alokasi 20 persen anggaran pendidikan yang tak ditujukan fokus untuk meningkatkan kebijakan dan kualitas pendidikan.

Hal tersebut dikatakannya saat menghadiri dialog yang digelar Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). Saat menanyakan hal tersebut, para alumni yang hadir mengamini penggunaan anggaran pendidikan yang masih belum tepat.

"SDM harus bagus bagaimana akses pendidikan, 20 persen dari APBN untuk pendidikan udah masuk ke pendidikan belum? Puter-puter Pak, terima kasih Pak, Bapak sudah jujur," ujar Ganjar, Selasa.

"Gregetan saya berikutnya adalah ini, rasanya 20 persen dari anggaran pendidikan itu ada tiga layer, APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten, semua bicaranya ke pendidikan," ucap Ganjar menambahkan.

Capres PDIP tersebut memandang, pendidikan adalah alat untuk memberantas kemiskinan. Dengan pendidikan tinggi, keluarga miskin akan mempunyai kesempatan untuk mengubah nasib hidupnya.

Karena itu, Ganjar-Mahfud akan membuka akses bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk meraih pendidikan hingga mencapai gelar sarjana. Hal tersebut akan menjadi salah satu programnya, yang disebutnya '1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana'.

Mereka juga menyiapkan beberapa misi lain di bidang pendidikan. Program tersebut, di antaranya menjanjikan wajib belajar 12 tahun gratis, sehingga setiap siswa bisa sekolah tanpa biaya.

Program itu melibatkan rencana transformasi pendidikan. Termasuk penggunaan teleeducation bagi anak Indonesia secara merata. "Karena dalam politik anggaran kita akan membuat skala prioritas, kita terapkan. Selesai? Belum Pak, saya cari yang perlu mendapatkan afirmasi, tindakan khusus yang cepat," ujar gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 itu.

Pertumbuhan ekonomi 7 persen...

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen jika terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut dia, target tersebut bukanlah sesuatu yang ambisius, karena melihat sumber daya Indonesia yang ada saat ini.

"2045 akan terjadi nggak? Saya bilang capres yang mengusung pertumbuhan ekonomi 7 persen. 'Anda ambisius?' Tidak, kita harus kerja super keras dan super cerdas," ujar Ganjar dalam dialog publik yang digelar Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ganjar menilai, Indonesia haruslah mencapai target tersebut dengan menaikkan angka pertumbuhan ekonomi. Jika tidak, Indonesia akan terjebak sebagai negara berpenghasilan rendah dan tak dapat memanfaatkan bonus demografi.

"Maka apa? ambisi ini mesti kita dorong dengan syarat tadi, syarat inilah yang mesti kita kontrol satu per satu. Lalu gimana? regulasi, struktur, dan kultur," ujar Ganjar.

Dalam visi dan misinya, terdapat program unggulannya yang disingkat sebagai GASPOL untuk mewujudkan Indonesia Unggul. Secara khusus, ia menjelaskan, kepanjangan dari "S" yang maksudnya adalah sikat korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Indonesia.

Pertama, menurut Ganjar, kepanjangan dari "GA" yang merupakan gandakan anggaran untuk berbagai kebijakan. Anggaran dapat meningkat lewat pajak yang sederhana mekanismenya, mudah pelaporannya, dan otomatis restitusinya.

Terakhir adalah "POL" yang merupakan kepanjangan dari poles birokrasi dengan digitalisasi. Pemolesan birokrasi dapat terealisasi dengan Satu Data Indonesia dan key performance indicator (KPI) based cabinet yang transparan.

"Kalau regulasi sudah, strukturnya disiapkan, kulturnya disiapkan, maka transformasinya dilakukan. Tanpa itu, saya tidak terlalu percaya," ujar politikus PDIP tersebut.

 
Berita Terpopuler