Israel Terus Sasar Rumah Sakit, Pejabat PBB: Situasinya di Luar Nalar

Pasien Palestina tidak mendapat pasokan kebutuhan dasar di rumah sakit.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, terlihat dari kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza selatan, 18 Desember 2023.
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Pejabat PBB menyuarakan kemarahan dan ketidakpercayaan situasi di rumah sakit di Gaza. Di mana korban luka tidak mendapat pasokan kebutuhan dasar dan seorang anak yang diamputasi tewas dalam serangan Israel.

"Saya sangat marah, anak yang sedang pemulihan usai diamputasi di rumah sakit meninggal di rumah sakit tersebut," kata James Elder dari badan anak-anak PBB (UNICEF), Selasa (19/12/2023).

Ia menambahkan rumah sakit Nasser satu-satunya rumah sakit besar yang masih beroperasi di Gaza ditembak dua kali dalam 48 jam. Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris menggambarkan situasi di rumah sakit-rumah sakit di Gaza di luar nalar dan tidak masuk akal.

Negara-negara Barat yang memberikan dukungan penuh pada Israel untuk menggempur Gaza sebagai balasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu semakin kritis terhadap operasi militer itu. Terutama karena tingginya korban jiwa sipil yang tewas akibat serangan Israel.

Sebelumnya dilaporkan dalam konferensi pers di Tel Aviv, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan ia berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengenai cara mengurangi kerugian terhadap warga sipil yang terjebak dalam medan pertempuran di Jalur Gaza. Mereka juga membahas transisi dari pertempuran skala besar menjadi konflik intensitas yang lebih kecil.

Baca Juga

Setiap operasi akan ada...

"Setiap operasi akan ada fasenya, kami akan terus mendesak perlindungan terhadap warga sipil selama konflik dan meningkatkan aliran bantuan kemanusian ke Gaza," kata Austin, Senin (18/12/2023) kemarin.

AS memberikan dukungan senjata dan diplomatik ke Israel. Tapi nada kritiknya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga semakin keras. Pekan lalu Presiden AS Joe Biden memperingatkan Israel dapat kehilangan dukungan internasional karena serangan tanpa pandang bulu.

Namun, Austin menawarkan jaminan. "Dukungan Amerika pada keamanan Israel tak tergoyahkan. Israel tidak sendirian," katanya.

Sementara itu, Gallant mengatakan secara bertahap Israel akan beralih ke tahap berikut dalam operasinya di Gaza. Ia mengatakan kemungkinan besar para pengungsi akan dapat kembali terlebih dahulu ke bagian utara Gaza.

Austin juga kembali seruan AS untuk solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina yang lebih luas. Ia mengatakan warga Israel dan Palestina layak mendapatkan cakrawala harapan.

 
Berita Terpopuler