Ya Hayyu Ya Qayyum, Dzikir yang Dibaca Nabi Muhammad Ketika Kesulitan

Ya Hayyu Ya Qayyum sendiri merupakan nama-nama Allah.

AntaraSyifa Yulinnas
Jamaah suluk menutupi kepalanya dengan selendang dan surban saat mengikuti zikir di dalam masjid Bustanul Arifin komplek Dayah Serambi Mekkah, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Selasa (28/3/2023).
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah merupakan persoalan hidup yang harus dilewati oleh setiap manusia, tidak terkecuali umat Muslim. Masalah-masalah inilah yang membuat seseorang terus berproses menjadi lebih dewasa.

Tingkatan kesulitannya tentu saja berbeda-beda, begitu juga cara mereka menyelesaikannya. Tetapi bagi seorang Muslim, Rasulullah saw telah mengajarkan umatnya untuk tidak lepas dari dzikir Ya Hayyu Ya Qayyum saat menghadapi cobaan yang amat sulit tersebut.

Dzikir ini dipanjatkan Rasulullah ketika beliau sedang mengalami kesulitan. Melalui dzikir ini, Allah kemudian memberikan kemudahan atas kesulitan tersebut.

Ya Hayyu Ya Qayyum sendiri merupakan nama-nama Allah yang terdapat dalam 99 Asmaul Husna. Al-Hayyu berarti Yang Maha Hidup dan al-Qayyum berarti Yang Maha Mandiri.

Dijelaskan oleh Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al-Jawabul Kafi Liman Saala ‘Anid Dawaaisy-Syafi dan dinukil oleh Abdul Syukur Al Azizi dalam bukunya Hati Bahagia Rizki tak Terhingga, Ya Hayyu Ya Qayyum juga dikenal sebagai Ismul a'dzham atau Ismullahil a'dzham.

Ismul a'dzham atau Ismullahil a'dzham adalah nama Allah Yang Paling Agung yang ada di dalam Alquran. Nama-nama ini, jika digunakan untuk berdoa maka doa orang tersebut akan dikabulkan oleh Allah Swt dengan segera. Penggunaan doa ini juga telah banyak diamalkan oleh orang-orang shalih dan para wali Allah Swt sejak zaman dahulu, sebelum masa Rasulullah Saw hingga sekarang.

Baca Juga

Rasulullah Saw bersabda...

Rasulullah Saw bersabda: "Ismullah al-A'dzham yang jika digunakan untuk berdoa, maka Allah Swt akan mengabulkan doanya, (yakni) yang terdapat dalam tiga surat Alquran, yaitu al-Baqarah, Ali Imran, dan Thaahaa." (HR. Ibnu Majah, Hakim dan Thabrani).

Ibnul Qayyim al-Jauziyah, menyebutkan, bahwa yang dimaksud oleh Rasulullah Saw dalam hadits tersebut, menurut Al-Qasim adalah ya Hayyu ya Qayyum, yang terdapat dalam al-Baqarah ayat 255, Ali Imran ayat 2, dan Thaahaa ayat 111.

Dalam hadits lain juga dikisahkan bahwa Rasulullah Saw bertanya kepada Abu Mundzir. Beliau bertanya, "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu ayat Alquran yang menurutmu paling agung?"

"Allah dan rasul-Nya lebih tahu,” jawab Abu Mundzir.

Kemudian, Rasulullah Saw. kembali bertanya, "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu ayat Alquran yang menurutmu paling agung?”

Abu Mundzir menjawab, "Yaitu ayat, 'Dia-lah Allah, Tiada Tuhan selain Dia, Yang Hidup, Yang Berdiri Sendiri (al-Hayyu, al-Qayyum)."

Mendengar jawaban itu, Rasulullah Saw. menepuk dada Abu Mundzir seraya bersabda, "Demi Allah, sungguh dalam ilmumu, wahai Abu Mundzir!"

Dalam riwayat lain, dikisahkan...

Dalam riwayat lain, dikisahkan bahwa Nabi Isa As membaca al-Hayyu, al-Qayyum ketika menghidupkan orang yang telah mati. Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa ketika Nabi Musa As. membelah Laut Merah saat dikejar oleh Fir'aun dan pasukannya, ia membaca Ahiyyan ya Hayy, Syarahiyyan ya Qayyum. Sementara itu, Sayyidina Ali Ra. meriwayatkan ketika terjadi Perang Badar, Rasulullah Saw bersujud memohon kepada Allah Swt agar memperoleh kemenangan sambil membaca ya Hayyu ya Qayyum.

Keutamaan ya Hayyu ya Qayyum juga dinyatakan oleh Imam Ghazali. Menurutnya, orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Asmaul Husna ini, kata-kata dan perilakunya akan dipatuhi, mendapatkan rezeki dan kebijaksanaan, dijauhkan dari kesedihan, serta dilindungi dari berbagai bencana, seperti gempa bumi, banjir, kemalangan, tenggelam ketika pelayaran di laut, anak-anak tidak menurut nasihat orang tua, masalah bisnis, dan lain sebagainya.

Keutamaan yang luar biasa dari ya Hayyu ya Qayyum juga dinyatakan dalam Tafsir Misbah. Pernyataan Quraish Shihab dalam tafsirnya ini seperti meneguhkan energi magis dua nama Allah Swt yang agung itu. Dalam Tafsir Misbah disebutkan bahwa tatkala membaca Ayat Kursi, seseorang akan menyerahkan jiwa dan raganya kepada Allah Swt. Kepada-Nya, ia akan meminta perlindungan.

Dan saat itu, bisa jadi bisikan iblis melintas di dalam benaknya dan berkata, "Yang dimohonkan pertolongan dan perlindungan itu memang dulu pernah ada, tetapi kini telah mati”. Maka, penggalan ayat berikutnya yang meyakinkan ihwal kekeliruan bisikan makhluk terkutuk itu, yakni ayat yang berbunyi al-Hayyu (Yang Maha Hidup dengan kehidupan yang kekal). Namun, imbuh Quraish, si iblis belum tentu menyerah begitu saja, ia bisa datang lagi guna menerbitkan waham dan prasangka, seraya berkata, "Memang Dia hidup kekal, tetapi Dia pusing dengan urusan manusia, apalagi si pemohon".

Pada titik krusial itulah, sepenggal ayat yang berbunyi Qayyum (Sang Maha yang senantiasa menjaga makhluk-Nya) menampik bisikan dusta iblis itu.

Sehingga tidak diragukan lagi bahwa pada dua nama asma Allah Swt itu, tersimpan cadangan asa yang menggeliat dahsyat. Ya Hayyu dan ya Qayyum benar-benar serupa oase yang mampu memberikan spirit hidup bagi seseorang. Ya Hayyu ya Qayyum benar-benar dapat memberi kehidupan baru bagi seseorang.

Infografis 99 Asmaul Husna Arab, Latin, dan Terjemahan. Ilustrasi Alquran - (Republika.co.id)
 
Dzikir untuk berbagai hajat...

Bacaan dzikir untuk berbagai hajat - (republika)

 
Berita Terpopuler