Surplus Neraca Perdagangan Makin Mengecil

Surplus tersebut mengecil karena lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Dok Humas BPS
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan data neraca perdagangan ekspor impor Indonesia November 2023, Jumat (15/12/2023).
Rep: Rahayu Subekti Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 masih surplus. Meskipun begitu, surplus tersebut mengecil karena lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan menyusut dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Baca Juga

"Pada November 2023 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 2,41 juta dolar AS atau turun sebesar 1,06 miliar dolar AS secara bulanan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).

Pudji menuturkan, angka tersebut menunjukan neraca perdagangan Indonesia masih surplus 43 bulan berturut-turut. Kelanjutan surplus neraca perdagangan tersebut terjadi sejak Mei 2020.

BPS mencatat, ekspor sepanjang November 2023 mencapai 22 miliar dolar AS atau turun 8,56 persen dibandingkan November 2022. Sementara itu, nilai impor Indonesia pada periode tersebut mencapai 19,59 miliar dolar AS atau naik 4,89 persen dibandingkan Oktober 2023 dan naik 3,29 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Pudji menjelaskan, surplus neraca perdagangan pada November 2023 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar 4,62 miliar dolar AS. Komoditas penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian besi dan baja.

 
Berita Terpopuler