Riset: 1 dari 3 Orang Indonesia akan Belanja Lebih Banyak di Ramadhan 2024   

Ramadhan 2024 jadi momentum pertumbuhan ekonomi.

Flickr
(Foto: Ilustrasi belanja di supermarket)
Rep: Santi Sopia Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Data terbaru menunjukkan bahwa satu dari tiga masyarakat Indonesia (32 persen) akan berbelanja lebih banyak pada Ramadhan mendatang. Hal itu berdasarkan riset dark pemimpin teknologi periklanan global, The Trade Desk (Nasdaq: TTD).

Baca Juga

Riset juga menemukan hampir setengah (48 persen) konsumen Indonesia menyatakan bahwa peningkatan belanja mereka dilandasi kepercayaan diri terhadap kondisi ekonomi. Purnomo Kristanto, General Manager, Indonesia, The Trade Desk mengatakan optimisme konsumen memberikan indikator yang kuat bagi brands untuk meningkatkan investasi periklanan mereka.

"Agar dapat menjangkau konsumen pada waktu dan lokasi yang tepat di Ramadhan tahun 2024,” kata Purnomo dalam keterangannya, dikutip Rabu (13/12/2023).

Sebanyak 43 persen dari konsumen memiliki keinginan untuk berbelanja lebih banyak. Dari sekitar 67 persen masyarakat Indonesia yang berencana untuk mengalokasikan setidaknya seperempat dari Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Ramadhan mendatang, data terbaru menunjukan naiknya optimisme konsumen akan mendorong peningkatan belanja mereka.

Sebagaimana kepercayaan diri konsumen, diperkirakan akan mendorong belanja yang lebih tinggi pada bulan Ramadan mendatang, brands dapat memanfaatkan lonjakan tersebut dengan informasi berbasis data untuk mendukung kampanye periklanan dengan presisi, optimalisasi, dan pengukuran yang lebih akurat.

The Trade Desk menganalisis lebih dari satu triliun ad opportunity setiap harinya yang menghadirkan peluang berbasis data bagi pemasar untuk membangun kampanye iklan yang berdampak, selagi mengawasi performa kampanye untuk pertumbuhan bisnis yang efektif.

Terbuka untuk mempelajari brand baru

Data juga menunjukkan bahwa Ramadhan akan menjadi waktu yang strategis bagi pemasar untuk mendapatkan konsumen baru. Mayoritas masyarakat Indonesia (85 persen) terbuka untuk mencoba brands baru, dan 7 dari 10 menganggap diri mereka sebagai ‘penjelajah kategori’, di mana mereka belum memutuskan brand yang spesifik untuk produk yang ingin mereka beli. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Momentum yang sudah hampir di depan mata ini menuntut pemasar untuk menggunakan informasi terkait segmen audiens utama untuk membangun kampanye iklan dalam waktu yang tepat dan relevan sesuai dengan konsumen di setiap tahap perjalanan belanja mereka.

Gen Z menjadi pemimpin konsumsi OTT/CTV dan streaming audio

Pada saat berlangsungnya dan menjelang Ramadhan, masyarakat Indonesia berencana untuk menjadi lebih aktif secara digital karena berkurangnya aktivitas fisik saat berpuasa. Temuan riset tersebut menunjukkan bahwa konsumsi digital akan terfokus pada saluran open internet seperti OTT/CTV, platform streaming audio, aplikasi Islami, game seluler, dan majalah/situs web online dalam periode ini. 

Secara spesifik, Gen Z aktif dalam streaming, menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen dalam konsumsi OTT/CTV dan peningkatan sebesar 25 persen dalam streaming audio.

 

“Seiring dengan pemasar yang semakin melek digital, banyak dari mereka yang memperluas strategi periklanan mereka di luar platform pencarian dan media sosial," kata Purnomo.

 
Berita Terpopuler