Menlu Yordania: Israel Lakukan Pengusiran Terhadap Warga Palestina Secara Sistematis

Agresi militer Israel mendorong warga Palestina keluar dari wilayah Jalur Gaza.

AP Photo/Hatem Moussa
Warga Palestina mengungsi ke Jalur Gaza selatan di Jalan Salah al-Din di Bureij, Jalur Gaza, pada Rabu, (8/11/2023).
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan Israel menerapkan kebijakan sistematis untuk mendorong warga Palestina keluar dari Gaza melalui perang yang menewaskan ribuan warga sipil.

Baca Juga

Dalam pidatonya di konferensi di Doha, Ahad (10/12/2023), Safadi yang negaranya berbatasan dengan Tepi Barat dan menyerap sebagian besar penduduk Palestina setelah pembentukan Israel pada 1948, juga mengatakan Israel menciptakan "kebencian" yang akan "menghantui wilayah tersebut" dan "mendefinisikan generasi yang akan datang".

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan ia tidak akan menyerah dalam menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Ia menambahkan perang tersebut merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan.

Washington memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang untuk mendesak gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan Hamas. "Saya mendesak Dewan Keamanan untuk menekan guna mencegah bencana kemanusiaan dan saya mengulangi permintaan saya agar gencatan senjata kemanusiaan segera dideklarasikan," kata Guterres di Doha.

"Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukannya, namun hal itu tidak membuat hal itu menjadi kurang penting," katanya.

"Saya tidak akan menyerah," tambah Guterres.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan Doha akan terus menekan Israel dan Hamas untuk melakukan gencatan senjata meskipun peluangnya "semakin kecil". 

 
Berita Terpopuler