Jumlah Tentara Israel Tewas di Jalur Gaza Terus Bertambah, Mencapai 388 Orang

Sebagian besar dari tentara Israel meninggal dalam serangan mendadak.

AP
Militer Israel melakukan operasi darat di Jalur Gaza (ilustrasi).
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Tentara Israel merilis nama tiga tentara yang meninggal dalam operasi tempur di Jalur Gaza pada Senin (20/11/2023). Ketiganya diidentifikasi sebagai Sersan Yinon Tamir dan Staf Sersan Dvir Barazani, keduanya dari Batalyon Pasukan Terjun Payung ke-890, dan Staf Sersan.Eytan Dishon dari Sayeret Givati.

Baca Juga

Sebelumnya, pada Sabtu malam, tentara Israel mengumumkan kematian enam tentaranya, yang kemudian bertambah menjadi delapan. 

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikutip dari Haaretz, sebanyak 388 tentara telah gugur sejak serangan 7 Oktober yang dilakukan Hamas. Sebagian besar dari mereka meninggal dalam serangan mendadak terhadap pangkalan militer Israel dan kota-kota di Jalur Gaza pada 7 Oktober.

Dalam pernyataan terpisah, tentara Israel mengatakan, akan memperluas operasi daratnya ke lingkungan Al-Zaytoun di timur kota Gaza dan wilayah Jabalia di Jalur Gaza utara. Dilaporkan juga bahwa bentrokan sengit terjadi dengan para pejuang Palestina saat mereka menargetkan pasukan Israel di lapangan.

Otoritas penyiaran resmi Israel melaporkan pada akhir pekan, bahwa 60 tentara meninggal dalam operasi darat di Jalur Gaza utara sejak 27 Oktober. Pekan lalu, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, bahwa 260 tentara terluka sejak dimulainya operasi darat, termasuk 100 orang dalam kondisi serius.

Sedangkan korban jiwa dari Gaza, menurut kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza mengatakan pada Senin (20/11/2023), menelan korban jiwa warga Gaza hingga lebih dari 13.300 orang. Jumlah korban terbunuh mencakup 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan. Sedangkan korban yang gugur juga mencakup 201 staf medis, 22 anggota tim penyelamat pertahanan sipil, dan 60 jurnalis.

 
Berita Terpopuler