Rangkul Masyarakat Lokal Antarkan RMU Raih Penghargaan di Indonesia’s SDGs Action Award

Proyek Katingan Mentaya (KMP) adalah inisiatif restorasi gambut terbesar di dunia.

Dok. Web
Pos Bakumin yang merupakan Pos jaga RMU di perbatasan areal konsesi di Kec. Mendawai, Kab. Katingan, Kalimantan Tengah.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia’s SDGs Award merupakan apresiasi tahunan kepada para pemangku kepentingan yang telah menunjukkan kinerja terbaiknya dalam mendukung pencapaian SDG di Indonesia. Tema tahun ini adalah ‘Air, Energi dan Pertanian menuju Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan’.

Baca Juga

Dia ajang ini, Rimba Makmur Utama (RMU) menduduki peringkat kedua terbaik untuk kategori Pelaku Usaha Besar dalam ajang Indonesia’s SDGs Action Award 2023. Dinukil dari Antara, Rabu (15/11/2023), kegiatan diinisiasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/ BAPPENAS). 

Penghargaan diberikan secara langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada pembukaan acara SDGs Annual Conference 2023 di Yogyakarta kepada CEO PT RMU Dharsono Hartono. 

RMU adalah pengelola proyek Solusi Berbasis Alam yang didirikan dan dikelola menggunakan model bisnis restorasi ekosistem. Proyek Katingan Mentaya (KMP) adalah inisiatif restorasi gambut terbesar di dunia seluas 157,875 hektare di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan, melalui Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dharsono Hartono menyampaikan terima kasih atas penghargaan Indonesia’s SDGs Action Award 2023 ini. “Kami bersyukur bahwa kegiatan proyek Katingan Mentaya berkontribusi positif terhadap pencapaian UN SDG di Indonesia. Penghargaan ini merupakan apresiasi nyata atas upaya kerja tim RMU selama lebih dari 10 tahun, yang didukung oleh banyak pihak, di antaranya KLHK, pemerintah provinsi, kabupaten, desa dan terutama masyarakat sekitar wilayah kerja kami,” kata Dharsono.

“Iklim, biodiversitas, dan pemberdayaan masyarakat merupakan pilar utama dalam upaya merestorasi dan menjaga ekosistem rawa gambut di wilayah kerja kami. Kami bekerja sama dengan masyarakat di 35 desa di sekitar wilayah KMP untuk secara bersama menjaga hutan sembari melakukan pemberdayaan dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas pendapatan dan kualitas hidup masyarakat sekitar. Kami bersyukur bahwa kegiatan di lapangan memberikan dampak positif bagi iklim, masyarakat, dan biodiversitas," ujar Dharsono. 

SDG Specialist RMU/ KMP Yani Saloh mengatakan, kegiatan di lapangan terkait restorasi, menjaga hutan dan pemberdayaan masyarakat telah berkontribusi terhadap 17 Tujuan SDG dengan 84 spesifik target dan 190 spesifik indikator.

"Itu semua terintegrasi ke dalam Sistem Informasi Tahunan RMU (SIRETA) dan Miniserver SDGs. Kontribusi ini didukung oleh data-data yang dapat diverifikasi dan setiap tahun dilaporkan secara transparan melalui SDG Report tahunan, termasuk kepada UN SDG Compaq. Hingga saat ini,  PT RMU secara konsisten melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas terhadap staf dan secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi  atas pencapaian SDG," ujar dia.

Dharsono menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan KLHK, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa terhadap upaya RMU untuk melakukan restorasi ekosistem. “Tanpa dukungan mereka, kami tidak akan pernah bisa merealisasikan segala upaya ini. Kami juga menghaturkan terima kasih.

“Penghargaan Indonesia’s SDGs Award 2023 ini kami dedikasikan kepada setiap individu yang telah bekerja keras untuk melindungi dan mengembalikan ekosistem rawa gambut di wilayah proyek Katingan Mentaya melalui tindakan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan masyarakat lokal. Dengan penghargaan ini, kami semakin termotivasi untuk melanjutkan misi kami dalam memberdayakan generasi baru pemimpin dan pembuat perubahan,” kata Dharsono.

 

 
Berita Terpopuler