Berikut ini Ungkapan Dzikir yang Sederhana Tapi Dicintai Allah dan Rasul-Nya

Allah mencintai ungkapan dzikir berikut ini untuk diamalkan setiap hari.

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi orang berdzikir dan berdoa.
Rep: Rossi Handayani Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat kalimat yang begitu dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yakni tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.

Baca Juga

"Kalimat yang paling mulia sesudah Alquran adalah tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Banyak dalil yang menjelaskan keistimewaan empat kalimat tersebut," kata Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA melalui pesan Telegram. 

Ustadz Abdullah menjelaskan, di antara fadilahnya empat kalimat istimewa tersebut ialah:

1. Merupakan kalimat yang paling dicintai Allah ta’ala

"أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ"

“Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat. Subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah dan Allahu akbar. Tidak masalah engkau memulainya dari manapun”. HR. Muslim dari Samurah bin Jundub.

2. Lebih dicintai Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam dibanding dunia seisinya

"لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْس"

“Aku bisa mengucapkan subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah dan Allahu akbar, lebih kucintai dibandingkan dunia seisinya”. HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

3. Merupakan penghapus dosa

"مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ، وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ"

“Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan la ilaha illallah, Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan la haula wa la quwwata illah billah; melainkan dosa-dosanya akan diampuni, walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan”. HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Hakim dan adz-Dzahaby.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِشَجَرَةٍ يَابِسَةِ الوَرَقِ فَضَرَبَهَا بِعَصَاهُ فَتَنَاثَرَ الوَرَقُ، فَقَالَ: "إِنَّ الحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ لَتُسَاقِطُ مِنْ ذُنُوبِ العَبْدِ كَمَا تَسَاقَطَ وَرَقُ هَذِهِ الشَّجَرَةِ"

Anas bin Malik bertutur, bahwa suatu saat Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam melewati pohon yang daun-daunnya telah kering. Lalu beliau memukulkan tongkatnya ke pohon, maka berguguranlah daun-daunnya. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya alhamdulillah, subhanallah, la ilah illallah dan Allahu akbar akan menggugurkan dosa-dosa hamba sebagaimana bergugurannya dedaunan pohon ini”. HR. Tirmidzy dan dinyatakan hasan.

 

Ustadz Abdullah mengatakan, para ulama menjelaskan bahwa dosa-dosa yang dimaksud dalam hadits di atas adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar maka untuk menghapuskannya perlu dengan taubat. Sebagaimana diterangkan dalam hadits-hadits lain. 

 
Berita Terpopuler